Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perbedaan Pendapat Ahok dan Djarot Bisa Jadi Perang Dingin"

Kompas.com - 16/04/2016, 09:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat belakangan ini mulai menunjukkan perbedaan pendapat antara dirinya dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito menilai, perbedaan pendapat tersebut sebagai bagian dari proses pertarungan politik menuju Pilkada DKI 2017.

Arie menyebut adanya kemungkinan perang dingin antara Ahok (sapaan Basuki) dan Djarot.

"Kalau secara umum ya, (perbedaan ini) bisa jadi soal dokumentasi tetapi bisa jadi konteks perang dingin antara Ahok dengan Djarot yang akan maju (Pilkada 2017)," ujar Arie ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/4/2016).

(Baca: Djarot: Saya Sudah Diusulkan Jadi Cagub dari "Bawah" )

Arie menyebut adanya kontestasi atau tarik-menarik kepentingan antara Ahok dan Djarot. Namun, menurut dia, hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar.

"Ya itu bagian dari proses untuk menuju DKI 1 dalam kontestasi 2017 itu. Kan sekarang hampir semua tokoh-tokoh yang akan maju ya tentu harus kampanye, wajar itu," kata Arie.

Meskipun demikian, Arie menilai, perbedaan pendapat yang ditunjukkan Djarot tersebut bukan berarti serangan-serangan politik terhadap Ahok.

"Belum ya (serangan Djarot terhadap Ahok), tetapi itu bagian dari kontestasi bahwa Ahok dengan Djarot mungkin sedang terjadi kontestasi. Ini juga dialami oleh beberapa kandidat lain yang akan maju," tutur Arie.

(Baca: Serangan Halus Djarot terhadap Ahok)

Meski menilai wajar, Arie mengingatkan agar jangan sampai perbedaan antara Ahok dan Djarot mengganggu kinerja mereka sebagai pemimpin DKI. Pertarungan keduanya harus tetap berlangsung sehat.

"Yang penting sehat saja, yang penting fair dalam pengertian dia bisa bertarung itu secara sehat begitu. Dan yang terpenting adalah tidak mengganggu kinerja di dalam pemerintahan yang masih menjadi tanggung jawabnya," kata Arie.

Perbedaan pendapat antara Ahok dan Djarot salah satunya berkaitan dengan Qlue. Sebelumnya, Djarot menyebut akan mengkaji ulang aturan mengenai kewajiban RT/RW membuat pengaduan melalui Qlue.

(Baca juga: Djarot Sebut Kebijakan Ahok Memberatkan dan Harus Dikaji Ulang)

Pernyataan Djarot ini menjawab pertanyaan seorang warga di RW 11 Johar Baru, Jakarta Pusat, terkait Peraturan Gubernur (Pergub) tentang RT/RW yang mengatur kewajiban untuk melapor melalui aplikasi tersebut.

"Tidak semuanya (Ketua RT) harus menguasai Qlue, tidak perlu. (Aturan) ini akan kami kaji ulang, memang memberatkan," kata Djarot, Jumat (15/4/2016).

Pernyataan Djarot tidak sejalan dengan Ahok yang berencana mengubah sistem pemberian uang gaji atau operasional bagi ketua RT/RW.

Gaji itu ditentukan berdasarkan laporan Qlue. "Kami lagi dorong RT/RW wajib lapor Qlue, jadi uang operasionalnya dari situ. Rp 10.000 per laporan," ujar Ahok beberapa waktu lalu. 

Kompas TV Risma Bertemu Djarot, sekaligus Soal Pilkada?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com