Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Motor hingga ke Bundaran Senayan Ditargetkan Berlaku Awal Mei

Kompas.com - 18/04/2016, 15:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya menargetkan untuk memberlakukan pelarangan kendaraan roda dua melintas hingga Bundaran Senayan pada awal Mei 2016.

Dengan demikian, pengendara kendaraan roda dua akan dilarang melintasi Bundaran Hotel Indonesia, Merdeka Barat, Thamrin, dan Bundaran Senayan.

Menurut Andri, pelarangan kendaraan roda dua ini akan dilakukan setelah Dishub mengoptimalkan transjakarta.

"Nanti kita lakukan kalau semua koridor sudah berjalan (bus baru), termasuk Depok sudah jalan, Tangerang sudah jalan, Bekasi juga. Kalau semuanya sudah jalan, tidak ada alasan lagi. Targetnya awal bulan ini (Mei)," ujar Andri di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (18/4/2016).

(Baca juga: Ahok Sebut Penting Pembatasan Motor di Jalur Protokol)

Ia juga menyampaikan, pelarangan ini dilakukan untuk meningkatkan penggunaan moda transportasi umum.

Dengan demikian, kemacetan di Jakarta diharapkan dapat terurai. "Ini semua untuk meningkatkan layanan transportasi di DKI Jakarta," kata Andri.

Dalam kesempatan yang sama, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Risyapudin Nursin mengatakan, pelarangan kendaraan roda dua hingga Bundaran Senayan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi ketidakseimbangan antara panjang jalan di Ibu Kota dan volume kendaraan yang ada.

"Bahwasanya sudah tidak seimbang lagi panjang jalan dengan jumlah volume kendaraan. Untuk pembangunan infrastruktur ini kan 0,01 persen, sementara perubahan roda dua dan roda empat ini kan 11 persen (per tahun), bagaimana mau enggak macet," kata Risyapudin.

(Baca: Ada yang Bersyukur dengan Kebijakan Pembatasan Motor)

Menurut Risyapudin, jumlah kendaraan di Jakarta saat ini mencapai 18 juta. Jumlah tersebut didominasi kendaraan roda dua.

"Dari data yang ada, hampir mencapai 18 juta semua kendaraan (di Jakarta), yang mana 15-16 juta ini didominasi oleh kendaraan roda dua, 3 juta lebih itu kendaraan roda empat," kata Risyapudin.

Mulanya, pembatasan kendaraan roda dua dilakukan sepanjang Bundaran Hotel Indonesia hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

"Nanti dari Bundaran HI sampai dengan Bundaran Senayan, dengan catatan konsekuensinya dari pemerintah daerah mempersiapkan secara optimal moda transportasi angkutan transjakarta," kata Risyapudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com