Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hadir Apel Bendera, Ratusan PNS DKI Terancam Tak Dapat Tunjangan

Kompas.com - 18/04/2016, 17:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebulan belakangan ini, saat apel bendera dilaksanakan di Gedung Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta yang mangkir. Ketidakhadiran itu membuat Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) mereka terancam tidak diberikan.

Itulah sanksi yang akan diberikan Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Desi Putra. Apel yang hanya digelar setiap Senin itu untuk kordinasi pimpinan terhadap para pegawai.

Namun, kebanyakan pegawai tidak menghiraukannya.

Desi Putra mengatakan bahwa kurang dari 500 PNS yang bekerja di Gedung Pemkot Jakarta Selatan tidak mengikuti Apel terancam tidak akan mendapatkan TKD untuk satu bulan.

Kebanyakan dari PNS yang tidak mengikuti apel karena mengikuti rapat Rencana Kerja (Renja) di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat.

Namun bagi yang sudah mendapa ijin untuk mengikuti Renja, TKD-nya tidak akan dihapus. Para pegawai yang membandel akan ada tindakan tegas, yaitu penghapusan TKD selama satu bulan.

"Untuk Kepala Suku Dinas (Sudin) sudah kordinasi kalau mereka sedang Renja di Provinsi. Untuk yang tidak hadir, pertama kita berikan peringatan. Kalau masih membandel baru TKD satu bulan tidak dibayarkan," kata Desi di Gedung Pemkot Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/4/2016).

Swepping Pegawai

Sementara itu, Ika Lestari, Kepala Seksi Kehumasan Sudin Kominfomas Jakarta Selatan mengatakan, Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Irmansyah melakukan swepping ke seluruh gedung pada saat apel.

"Tadi Pak Wakil satu per satu ngecek tiap lantai. Apakah ada PNS DKI yang tidak ikut apel," kata Ika.

Menurutnya ada 1.500 PNS yang bekerja di Gedung Pemkot Jakarta Selatan. Namun, diperkirakan ada 500 PNS yang tidak hadir.

"Belakangan ini lebih diperketat apelnya. Karena apel diperuntukan persiapan dan arahan dari pimpinan," tuturnya.

(Warta Kota/Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com