Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Ada Pelanggaran Hak Anak dalam Penertiban Pasar Ikan

Kompas.com - 19/04/2016, 20:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak menilai adanya pelanggaran hak anak dalam penertiban kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Dalam pembangunan oleh negara anak harus jadi pertimbangan utama, jadi bukan anaknya dibiarkan begitu saja seperti yang saya lihat sekarang nampaknya hak anak terlanggar," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (19/4/2016).

Hal ini disimpulkan Komnas PA setelah mendengar aspirasi dari anak-anak yang terdampak penertiban di kawasan Pasar Ikan.

(Baca: Komnas PA Usut Dugaan Kekerasan terhadap Anak dalam Penertiban Pasar Ikan )

Menurut dia, ada hak anak yang dilanggar terkait penertiban, yakni hak untuk mendapatkan tempat tinggal layak, pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

"Jadi apa yang saya lihat hari ini nampaknya ketiganya hak itu dilanggar. Sekalipun mereka masih sekolah, tetapi rasa nyaman untuk sekolah itu kan terganggu," ujar dia. 

Sejumlah anak yang ditemui Komnas PA mengaku tidak fokus belajar karena tempat tinggal mereka ditertibkan.

Sebagian dari mereka pun masih tinggal di perahu dan menumpang di Luar Batang. Arist juga menanggapi warga yang enggan menempati rusun, yang disediakan pemerintah.

Menurut dia, dialog yang minim dari pemerintah menyebabkan warga justru menolak rusun tersebut.

"Setiap orang di mana pun di dunia ini diberikan sesuatu yang didialogkan dan didiskusikan dengan baik, saya kira enggak ada yang menolak. Proses itu yang sulit, harus ada renegosiasi apa yang terbaik bagi anak dan keluarga," kata Arist.

(Baca: Anak-anak Pasar Ikan Ceritakan Kesedihan Mereka Hadapi Satpol PP

Untuk saat ini, ia meminta pemerintah pemerintah agar mengevakuasi warga ke tempat yang layak dan sesuai keinginan anak.

Sebab, menurut dia, sebagian anak mengaku enggan dipindahkan ke sekolah yang baru.

Hasil kunjungan hari ini pun akan dikaji Komnas PA untuk kemudian dijadikan bahan rekomendasi kepada pemerintah.

"Saya kira ini akan kita sampaikan aspirasi ke pengambil kebijakan yang bertanggung jawab terhadap dampak penggusuran ini," kata dia. 

Kompas TV Pasca Digusur Warga Tinggal di Perahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com