Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasar Ikan "Kebanjiran" Bantuan

Kompas.com - 20/04/2016, 10:08 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yulia (31) berdesak-desakan mengambil sembako sambil menggendong bayinya, Selasa malam (19/4/2016). Tanpa penerangan, puluhan bungkus beras dijijajarkan seadanya di atas puing-puing sisa pembongkaran permukiman di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Lumayan ini beras, dari kemarin bantuannya mie instan soalnya," kata Yulia kepada Kompas.com.

Posko bantuan mulai didirikan sejak Jumat (16/4/2016) di aula Masjid Keramat Luar Batang yang berdekatan dengan Pasar Ikan. Banyaknya bantuan mengalir pun kini menyebabkan sebagian bantuan disalurkan langsung di lokasi pembongkaran, khususnya bagi "manusia perahu".

Seorang dokter dan dokter gigi pun beberapa kali menetap setengah hari di salah satu perahu untuk memeriksa kesehatan para warga.

Sejumlah elemen masyarakat yang mengelola posko tetap antara lain Front Pembela Islam (FPI), Aksi Cepat Tanggap (ACT), Baznas, dan Lembaga Nasional Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU).

Ini belum termasuk organisasi masyarakat atau perusahaan yang silih berganti datang menyumbang bantuan ke Pasar Ikan.

*Tumpuan hidup sehari-hari Bantuan menjadi penyelemat para warga yang kini tak bisa lagi bekerja. Nelayan, pemilik kontrakan, pedagang, dan semua yang terkena imbas penertiban, kini mengandalkan bantuan untuk menopang hidup sehari-hari.

Mereka menerima makan dari dapur umum tiga kali sehari, ditambah dengan air, mie instan, snack, dan beras. Dian (26), salah seorang warga yang menerima bantuan, merasa terharu dan bersyukur.

"Alhamdulillah ya nolong banget, suami saya masih ngumpulin duit buat cari kontrakan, makan, sama minum sehari-hari ya ngandelin inilah ya," kata Dian.

Para warga Pasar Ikan dan Kampung Akuarium pun menyiapkan foto kopi KTP dan Kartu Keluarga mereka untuk didata di posko bantuan. Hal ini untuk mencegah warga yang tidak berhak memanfaatkan bantuan untuk dirinya sendiri.

"Iya tuh banyak orang Luar Batang yang ngambil juga, dia kan nggak kena gusur," kata Dian.

Sebanyak 35 perahu yang "parkir" di pinggir Pasar Ikan pun kini terlihat penuh dengan dus-dus bantuan.

Kendati demikian, warga tidak ingin terus-terusan bertumpu pada bantuan ini.
Mereka ingin secepatnya menghasilkan uang lagi.

"Saya mah nggak mau ikutan rebutan (bantuan), biar sama-sama digusur juga, itu memang hak saya, tapi kan nggak enak ngandelin bantuan gitu kalau terus-terusan," kata Erna (49).

Halaman:


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com