Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Lulung, Yusril, Adhyaksa, sampai Sandiaga Daftar Penjaringan Cagub Demokrat

Kompas.com - 20/04/2016, 15:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga Kamis (20/4/2016), ada 12 orang yang mendaftarkan diri ikut penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di DPP Partai Demokrat DKI Jakarta.

Dari 12 nama itu, ada satu nama yang mencalonkan diri sebagai wakil gubernur.

"Semuanya ada 12 (bakal calon gubernur dan wakil gubernur). Pak Benny Mokalu (Kapolda Bali) mendaftar menjadi wagub," kata Ketua Tim Pendaftaran dan Penjaringan DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Krishna Salmun kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2016).

Sementara itu, 11 orang lainnya mencalonkan diri sebagai bakal gubernur.

Mereka di antaranya adalah pengusaha Sandiaga Uno, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung, dan Pengurus Harian DPP Partai Demokrat, Hasnaeni.

(Baca: Setelah Gerindra dan Demokrat, Biem Benjamin Diminta Daftar Cagub DKI ke PKB)

Sementara itu, tokoh non-partai yang mengikuti penjaringan bakal cagub Demokrat adalah Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Online Teguh Santosa.

"Sampai saat ini, baru Hasnaeni yang mengembalikan formulir pendaftaran," kata Krishna.

Adapun batas akhir pengembalian formulir pendaftaran pada Jumat (22/4/2016). Setelah itu, formulir tersebut akan diverifikasi oleh tim.

Kemudian bakal calon yang lolos verifikasi akan di-interview oleh para pakar.

"Proses berlangsung sampai tanggal 3 Mei dan tanggal 7 Mei diserahkan ke DPP Demokrat. Kami jaring dua bakal calon sesuai perintah DPP Demokrat," kata Krishna.

Adapun Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta.

(Baca: Mengaku Diundang, Sandiaga Daftar Penjaringan Bakal Cagub DKI ke Demokrat)

Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai lainnya untuk dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Sebab, syarat parpol dapat mengusung cagub dan cawagub adalah memiliki minimal 20 persen kursi dari total anggota DPRD DKI.

Kompas TV Pilkada 2017, PDIP & Demokrat Gelar Penjaringan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com