JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir 10 hari setelah penggusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (20/4/2016), sebagian warga masih tingga di perahu nelayan.
Mereka tampak menetap di perahu yang dikelilingi tumpukan sampah. Dari pantauan Kompas.com, banyak sampah menumpuk di sepanjang tanggul Sunda Kelapa.
Tumpukan sisa bungkus makanan, plastik, botol, hingga bungkus rokok mengapung membuat pinggir laut tersebut tampak hitam.
(Baca: Siswa SMA Warga Pasar Ikan yang Direlokasi Belum Pindah Sekolah)
Sun, mantan warga Pasar Ikan yang kini hidup di atas perahu mengatakan, bau sampah yang menyengat ini membuat dia dan keluarga terganggu.
Selain itu, tumpukan sampah yang menumpuk di sana membuat Sun khawatir akan kesehatan keluarganya.
"Terganggulah, susah juga tidurnya, banyak sampah. Takut ada penyakit juga Mas," kata Sun kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2016).
Selain Sun, ada juga Yadi yang mengkhawatirkan lingkungan kotor di sekeliling perahunya. Yadi tinggal bersama 10 anggota keluarganya di atas perahu.
(Baca: Warga Pasar Ikan "Kebanjiran" Bantuan)
Ia juga mengatakan, sebelum digusur, seluruh warga Pasar Ikan membayar iuran kebersihan untuk membersihkan lingkungan Pasar Ikan.
"Biasanya ada yang bersihkan, tetapi sejak digusur jadinya kotor kayak gini," kata Yadi.
Tumpukan sampah ini mengingatkan akan aktivis lingkungan Arsono, si penjual kue "gila" yang rela membersihkan tumpukan sampah di Muara Sunda Kelapa.
Sayang, baik Arsono dan warga Pasar Ikan lainnya terdampak penertiban Pasar Ikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.