JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mengajak operator layanan bus angkutan perbatasan terintegrasi transjakarta (APTB) untuk bergabung ke bawah pengelolaan PT Transportasi Transjakarta (Transjakarta).
Sebab, ia menyatakan dalam waktu dekat transjakarta akan membuka rute hingga ke kota-kota penyangga, yang menjadi area layanan APTB.
"Saya bilang sama Kemenhub sama PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta) kan, kalau kamu (operator APTB) mau saingan sama saya sanggup enggak? Transjakarta tarifnya cuma Rp 3500. Kalau enggak gabung nanti dia habis sendiri," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (20/4/2016).
Ahok menjamin operator APTB tak akan rugi jika bergabung di bawah pengelolaan PT Transjakarta. Karena operator dijanjikan akan dibayar dengan sistem pembayaran rupiah per kilometer.
Dengan demikian, operator tidak perlu lagi menuntut sopirnya untuk mengejar setoran. Sopirpun dijanjikan akan bisa menerima gaji secara rutin.
"Hitungan kita bukan per penumpang. Kita mensubsidi per bus yang jalan berapa kilometer. Jadi mau ada atau enggak ada penumpang, jalan saja, kita bayar," ujar Ahok.
Tercatat ada enam operator bus yang mengoperasikan layanan bus APTB. Dua diantaranya, yakni PPD dan Mayasari Bhakti sudah menyatakan bersedia bergabung di bawah pengelolaan PT Transjakarta.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, pembukaan rute di kota-kota penyangga dilakukan melalui kerja sama dengan pengembang kawasan perumahan. Dalam kerja sama tersebut, pengembang akan menyiapkan lahan parkir di kota-kota penyangga itu.
"Minggu depan kami akan mulai dari Bekasi. Kami akan mulai dari Metropolitan Mall. Kami ada kerja sama dengan pengembang juga untuk disiapkan park and ride. Jadi penumpang silakan parkir di sana, manfaatkan bus kami Rp 3.500, bisa keliling Jakarta sepuasnya," kata Budi, di kantornya, Senin (18/4/2016).