Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Hari Kartini untuk "Manusia Perahu" dari Pasar Ikan Tahun Ini

Kompas.com - 21/04/2016, 15:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com — Keceriaan Hari Kartini yang jatuh pada Kamis (21/4/2016) ini tidak dirasakan oleh para wanita yang jadi "manusia perahu" di Penjaringan, Jakarta Utara.

Warga Pasar Ikan yang saat ini tinggal di atas perahu nelayan tersebut mengaku tak merasakan rasa kebebasan ataupun kesetaraan yang sering dimaknai pada Hari Kartini tiap tahunnya.

Turah misalnya. Perempuan berusia 50 tahun ini mengatakan, biasanya jika Hari Kartini tiba, cucunya yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar selalu mengucapkan selamat Hari Kartini untuk dirinya. Namun, saat ini berbeda, Turah tidak lagi memikirkan mendapat ucapan tersebut atau tidak.

"Sekarang saya enggak mikirin itu lagi Mas karena ini (penggusuran), capek pikiran saya, Mas," kata Turah kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2016).

Turah mengatakan, Hari Kartini tak lagi jadi kebebasan wanita untuk berekspresi. Saat ini Turah dan suami sedang berjuang untuk menghidupi dirinya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka.

Tak hanya Turah, ada Wati. Perempuan yang telah 10 hari tinggal di atas perahu nelayan ini menyebut tak sekalipun memikirkan arti Hari Kartini sejak Pemprov DKI meratakan bangunan rumahnya dengan tanah.

Wati mengatakan, saat ini dia hanya fokus untuk mencari penghasilan yang layak bagi keluarganya. (Baca: Ahok: Mereka Bukan Mau Tinggal di Perahu, melainkan Mau "Ngintai")

"Boro-boro mikirin itu Mas, mikirin yang sekarang saja susah," ujar Wati.

Hari ini genap 10 hari warga Pasar Ikan mendiami perahu nelayan sebagai tempat mereka untuk hidup. Meski beberapa dari mereka telah menyewa rumah, banyak pula yang kembali datang ke perahu karena merasa perahu dan laut adalah hidup mereka.

Bahkan, "manusia perahu" tersebut menolak ketika Pemprov menawarkan rumah susun sederhana untuk mereka tempati. (Baca: Balada "Manusia Perahu" Pasar Ikan)

Kompas TV Warga Penjaringan Bertahan di Perahu Nelayan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com