Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Gerindra Batal Beri Kejutan soal Penjaringan Cagub DKI

Kompas.com - 24/04/2016, 17:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — DPD Partai Gerindra DKI Jakarta batal memberi kejutan terkait penjaringan calon gubernur DKI.

Beberapa waktu lalu, Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI dari Partai Gerindra, Syarif, mengatakan, akan ada kejutan pada Sabtu (23/4/2016). Namun, kejutan yang dijanjikan itu justru tak kunjung terjadi.

"Kemarin kesorean, peserta rapat pleno berhalangan hadir," kata Syarif kepada Kompas.com, Minggu (24/4/2016).

Sedianya, pada 23 April kemarin, Syarif menyebut, akan ada bakal calon gubernur yang meramaikan penjaringan dari Gerindra. (Baca: Soal Cagub DKI, Gerindra Akan Beri Kejutan pada 23 April)

Saat ini, ada beberapa nama bakal calon gubernur yang masuk tim penjaringan Gerindra DKI Jakarta, seperti Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah; mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin; Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani; Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno; anggota DPR RI, Biem Benjamin; dan Mohamad Taufik.

Satu nama lainnya merupakan tokoh eksternal yang ikut mendaftar, yakni Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Saat itu pula, rencananya, tim penjaringan Gerindra akan mengevaluasi bakal calon gubernur tentang hasil-hasil pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan bakal calon gubernur selama 2,5 bulan.

Setelah evaluasi dilakukan, tim penjaringan akan mengerucutkan bakal calon menjadi lima nama orang.

"Belum putus. Masih dilanjutkan, rapat pembahasan hari Senin, dan rencananya hari Selasa atau Rabu, DPD Gerindra DKI konferensi pers khusus soal ini," kata Syarif.

Syarif enggan berkomentar ketika ditanya mengenai keterkaitan penundaan penjaringan cagub dengan tertangkapnya Mohamad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi sebelumnya merupakan salah satu peserta penjaringan cagub oleh Gerindra.

"Masya Allah, please dong sahabatku yang baik. Sabar ya, nanti Selasa atau Rabu dikabari lagi," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta itu. (Baca: Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra Berubah Senyap)

Adapun Partai Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka harus berkoalisi dengan parpol lain jika ingin mengusung cagub dan cawagub. Syarat untuk parpol yang ingin mengusung cagub dan cawagub adalah minimal memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com