Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahok, Wali Kota Jakarta Utara Sudah Ditegur Berkali-kali

Kompas.com - 25/04/2016, 10:02 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, matinya pompa hingga membuat beberapa wilayah Jakarta Utara tergenang bukan masalah pertama yang dibuat oleh Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.

Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan, dia sudah beberapa kali menegur Rustam sebelum kejadian ini.

"Saya sudah panggil dia berkali-kali, makanya dia (sekarang) sudah pakai perasaan, tahu enggak," ujar Ahok di Lapangan IRTI Monas, Senin (25/4/2016).

Baca: Rustam Effendi Sebut Tudingan Ahok soal Berpihak pada Yusril Sangat Menyakitkan

Kejadian pertama adalah ketika Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Cilincing tergenang. Ketika itu, dia yakin ada yang sengaja menyumbat.

"Tetapi, dia bilang laut pasang, enggak turun. Saya panggil dia, saya bilang, 'hei kamu jangan terlalu banyak 'main-main' politik loh'," ujar Ahok.

Ahok juga mengingat ketika Rustam justru membela lurah yang kerjanya tidak becus. Belum lagi saat penertiban Kalijodo. Sebelum penertiban, Rustam sempat menolak untuk menurunkan SP 1 kepada warga.

Alih-alih mengirim SP 1, Rustam malah mengirimkan surat sosialisasi. Padahal, tidak ada surat sosialisasi dalam proses pembongkaran.

"Pasar Ikan juga, dia ngotot enggak mau bongkar, dia bilang ada sertifikat. Saya panggil juga kumpul sama lurah, camat PD Pasar Jaya."

"Dia enggak mau bongkar. (Padahal), orang aset Pasar Jaya kok. Pasar Jaya kiosnya dibuat rumah, ya jelas dong kita beresin. Dia juga enggak mau bergerak," ujar Ahok.

Kejadian terakhir adalah kemarin ketika Rustam mengatakan rob naik sehingga pompa menjadi tidak berfungsi. Ahok sampai harus meninjau langsung dan bertanya kepada penjaga pintu air untuk memastikan bahwa air laut sudah masuk. Ternyata, air laut masih jauh.

"Kamu tahu enggak kenapa enggak bisa bohongin saya soal rob? Saya tiap pagi lihat dari jendela rumah saya, saya langsung lihat laut naik berapa tinggi."

"Jadi, jarak laut sama rumah saya itu paling 60 meter. Itu tuh masih jelas sekali tahu enggak. Jadi, saya tahu kalau tembok kanal sudah naik berapa, saya tahu," ujar Ahok.

Kompas TV Wali Kota Jakut Balas Tudingan Ahok di Medsos



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com