Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teguh Santosa Mengaku Tak Akan Kecewa jika Tak Diusung Demokrat

Kompas.com - 26/04/2016, 19:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teguh Santosa mengaku tak akan kecewa jika Partai Demokrat kemudian tidak mengusung dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Teguh bukan kader Demokrat tetapi dia mendaftar untuk mengikuti proses penjaringan calon gubernur partai itu.

Dia meyakini, setiap parpol, termasuk Demokrat, memiliki strategi menghadapi pilkada.

"Apabila pada akhirnya partai (Demokrat) mengambil kebijakan yang berbeda, saya tidak akan kecewa karena saya kira partai politik at the end juga akan punya strategi lain," ujar Teguh di kediamannya di Perumahan Pondok Kopi, Jakarta Timur, Selasa (26/4/2016).

Jika pada akhirnya Demokrat mengusung calon lain yang tidak mengikuti penjaringan partai, Teguh pun menyebut bisa memahami hal itu. Dia tetap menghargai keputusan yang akan diambil Demokrat.

"Saya percaya bahwa Partai Demokrat melakukan penjaringan ini dengan sangat terbuka. Jadi kalau Pak SBY (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) misalnya 'oke karena kita harus berkoalisi dan memasangkan si anu', si anu yang sama sekali tidak ikut dalam penjaringan, saya kira ya enggak ada masalah," kata Teguh.

Teguh justru berterima kasih karena Demokrat telah memberinya kesempatan mengikuti penjaringan meskipun dia tidak memiliki latar belakang partai politik.

"Jadi saya pikir ini akan fine-fine saja, gak ada masalah. Saya justru berterima kasih karena diberi kesempatan sampai hari ini untuk diverifikasi," katanya.

Hari ini Tim Penjaringan DPD Demokrat mendatangi rumah Teguh untuk melakukan verifikasi administrasi dan faktual. Verifikasi itu merupakan bagian dari tahapan penjaringan yang dilakukan Demokrat.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bidang Verifikasi Tim Penjaringan Demokrat Lazarus Simon Ishaq memastikan partainya akan memilih figur yang mengikuti proses penjaringan melalui partai sebagai calon yang akan diusung pada Pilkada DKI 2017.

"Pak SBY adalah orang yang taat asas. Jika beliau memerintahkan tahapan (proses penjaringan) itu, maka tahapan itulah yang akan menjadi acuan beliau," kata Lazarus.

Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka harus berkoalisi dengan partai lain jika ingin mengusung cagub dan cawagub dalam Pilkada DKI Jakarta.

Syarat bagi parpol yang ingin mengusung cagub dan cawagub di Jakarta adalah minimal memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Beberapa figur yang telah mendaftar ikut penjaringan bakal cagub ke Demokrat adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, Ketua DPW PPP Abraham Lunggana, politisi Gerindra Sandiaga Uno, dan kader internal Demokrat Mischa Hasnaeni Moein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com