TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, telah melayangkan Surat Peringatan Pertama atau SP-1 kepada 387 kepala keluarga (KK) yang bermukim di kawasan bekas lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In, Rabu (27/4/2016) siang.
Jika biasanya pemberian SP-1 diberikan kepada warga langsung ke tiap-tiap rumah, SP-1 kali ini diberikan di Kantor Kelurahan Dadap kepada belasan perwakilan warga saja.
"Kami serah terimakan SP-1 di sini sudah dari hasil kesepakatan sejak semalam rapat dengan warga, supaya situasinya kondusif saja," kata Kasatpol PP Kabupaten Tangerang, Yusuf H, kepada Kompas.com di Kantor Kelurahan Dadap, Rabu siang.
Menurut Yusuf, pembicaraan dengan perwakilan warga Dadap berlangsung cukup lama, dan baru selesai dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 WIB. Pembicaraan itu turut dihadiri oleh pihak Polsek Teluk Naga dan Koramil setempat.
Hasil yang akhirnya disepakati bahwa warga menerima SP-1 dari Pemkab Tangerang dan menjanjikan situasi tetap aman serta kondusif. Meski sejak tadi pagi hingga siang kawasan Dadap Ceng In terpantau ramai oleh warga sekitar, tidak terjadi bentrok atau hal-hal tak diinginkan lainnya.
Perwakilan warga Dadap yang terdampak penertiban juga sudah menandatangani dokumen serah terima SP-1 di Kantor Kelurahan Dadap. Pemberian SP-1 ini dilakukan sesuai dengan jadwal Pemkab Tangerang yang telah direncanakan sebelumnya.
Tujuh hari ke depan, Pemkab Tangerang akan kembali melayangkan SP-2, dilanjutkan dengan SP-3, dan eksekusi penertiban lahan di sana.
Rencananya, lahan bekas lokalisasi Dadap Ceng In akan dibuatkan taman, masjid, dan pusat kuliner khas laut. Sedangkan warga yang tinggal di sekitar lokalisasi Dadap Ceng In yang turut terdampak penertiban akan dipindahkan sementara ke rumah susun yang ditunjuk oleh Pemkab Tangerang.
Kebanyakan pelaku usaha dan para pekerja seks di sana sudah lama pindah. Mereka pindah beberapa saat setelah kabar tentang penertiban mencuat. Sedangkan warga yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan masih bertahan.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengaku masih belum dapat memastikan rusun yang akan ditempati warga yang akan menjadi korban gusuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.