Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Warung di Rusun Hanya Dapat Rp 30.000 Per Hari, Rus Terpaksa Ambil Sembako di Pasar Ikan

Kompas.com - 27/04/2016, 14:50 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah tinggal di rumah susun sewa, mantan warga Pasar Ikan masih bolak-balik ke daerah tempat tinggalnya dulu. Di sana, mereka ikut mengambil bantuan sembako di posko.

Mereka beralasan, meski sudah tinggal di rusun, belum ada yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan penghasilan yang mencukupi.

Misalnya saja Rus (60). Mantan warga RW 04 yang saat ini tinggal di Rusun Marunda ini mengaku setiap pagi datang ke Posko pengungsi di Pasar Ikan.

"Aku enggak betah karena enggak ada pemasukan dan pencarian. Bisanya hanya merenung aja," ujar Rus dengan wajah muram, saat berbincang dengan Kompas.com, di Pasar Ikan, Jakarta Utara, Rabu (27/4/2016).

Saat ini, Rus membuka warung kecil di Rusun Marunda dengan pendapatan per hari Rp 30.000. Dia mengatakan, pendapatan tersebut jelas tidak mencukupi kebutuhan keluarganya.

Sebelum Pasar Ikan ditertibkan, Rus berjualan berbagai bahan pokok dengan pendapatan yang bisa memenuhi kebutuhan keluarganya setiap bulan.

Menurut dia, di posko pengungsi, dia bisa mendapatkan berbagai perlengkapan pokok atau untuk makan sehari hari secara gratis.

Selain Rus, ada Etik yang sudah mendapatkan rusun di daerah Rawa Bebek, Jakarta Timur. Dia terpaksa kembali ke posko dengan alasan yang sama, yakni sulit mendapatkan mata pencarian.

Etik yang harus menghidupi anaknya yang masih duduk di Sekolah Dasar ini mengaku tak ada yang bisa dikelola di rusun tersebut.

"Masih sepi di sana, enggak bisa bikin usaha. Kalo di Pasar Ikan, biasanya saya jual pakaian," ujar Etik.

Kehidupan Etik semakin sulit karena suaminya sudah meninggal. Saat ini, Etik hanya mengandalkan bantuan dari kerabatnya.

Kompas TV Rusun Marunda Hampir Penuh Terisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com