Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTP Warga Rusun Rawa Bebek Baru Diurus Setelah Mereka Pindah ke Unit Baru

Kompas.com - 27/04/2016, 18:51 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek Ani Suryani mengatakan, warga eks Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang telah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, belum memiliki KTP baru sesuai alamat rusun.

KTP mereka baru akan diurus setelah warga pindah ke rusun khusus untuk keluarga yang sedang dibangun di sebelah rusun yang mereka tempati saat ini.

"Untuk KTP belum dulu ya karena di sini mereka kan sementara, nanti kan pindah ke sebelah. Sekarang rusunnya masih dalam proses (dibangun)," ujar Ani kepada Kompas.com di Rusun Rawa Bebek, Rabu (27/4/2016).

Menurut Ani, jika KTP penghuni rusun dibuat sesuai alamat saat ini, mereka harus tetap membuat KTP baru lagi sesuai alamat unit baru yang akan mereka tempati nantinya. Oleh karena itu, kebijakan pembuatan KTP baru mereka pun akan diundur.

"Kalau dibuatkan sekarang, nanti pindah ke sana harus ganti lagi. Nanti KTP alamat di sini belum terbit, sudah pindah lagi," katanya.

Ani menyebut sudah membicarakan hal ini dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Perpindahan warga ke unit baru nantinya menjadi pertimbangan mereka tidak segera membuatkan KTP baru.

"Kemarin saya sudah rapat dengan Disdukcapil, sebenarnya 14 hari setelah mereka tinggal (di rusun) kan harus dibuatkan KTP. Tapi karena nanti mereka pindah, itu kan jadi pertimbangan juga," tutur Ani.

Selain KTP, para penghuni pun belum memiliki akun di Bank DKI. Pembuatan rekening baru akan dilakukan setelah mereka memiliki KTP.

"Untuk Bank DKI juga sama, karena rekening bank kan berdasarkan KTP," ucap Ani. (Baca: Ada Penghuni Rusun Rawa Bebek yang Pindah ke Rusun Marunda)

Saat ini, setiap kepala keluarga (KK) menempati unit rusun tipe 24 berukuran 4 x 6 meter. Rusun itu mulanya disediakan untuk warga yang belum berkeluarga. Namun kini rusun itu menjadi tempat tinggal sementara warga yang direlokasi dari Pasar Ikan.

Pemerintah merencanakan untuk memindahkan warga Pasar Ikan itu ke rusun khusus untuk keluarga yang sedang dibangun di sebelah rusun yang ditempati saat ini. Rusun khusus untuk keluarga itu diperkirakan rampung pada akhir tahun ini. (baca: Pengelola Rusun Rawa Bebek Tempeli Surat di Unit yang Tak Ditempati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com