JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra sudah mengerucutkan peserta penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta menjadi tiga nama.
Ketiganya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.
Dari ketiga nama tersebut, hanya Sandiaga yang merupakan kader Partai Gerindra.
(Baca: Yusril Enggan Komentari Pesaingnya dalam Penjaringan Gerindra)
Lalu, siapa di antara ketiganya yang paling unggul? Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan elektabilitas Yusril paling tinggi dari ketiganya.
"Kalau soal elektabilitas, mungkin Yusril lebih unggul," ujar Yunarto kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2016).
Elektabilitas Yusril yang lebih tinggi dibanding dua calon lainnya ini terlihat dari hasil survei-survei.
Dari segi semangat head to head dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Yusril juga dinilai lebih unggul.
"Yusril dianggap punya sejarah untuk melawan Ahok misal dari segi keluarga di Belitung Timur bahkan dalam beberapa isu krusial sudah berhadapan dengan Ahok, seperti soal Luar Batang," ujar Yunarto.
Setelah Yusri, ada Sandiaga Uno. Terakhir, Sjafrie Syamsudin, yang dinilai elektabilitasnya paling rendah di antara Yusril dan Sandiaga.
Kedekatan dengan Prabowo
Selain faktor elektabilitas, menurut Yunarto, kedekatan bakal calon dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menjadi penentu.
Menurut dia, Gerindra merupakan partai yang punya komando terpusat dari Prabowo selaku ketua umum.
Jika mengacu pada aspek ini, maka elektabilitas Yusril yang paling tinggi dinilainya tidak begitu memengaruhi pengambilan keputusan partai.
Sementara itu, Sjafrie kemungkinan diuntungkan karena kedekatannya dengan Prabowo.