Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bersyukur Sensus Ekonomi Dilakukan Saat Dirinya Masih Jadi Gubernur

Kompas.com - 01/05/2016, 14:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersyukur sensus ekononi dilakukan saat dia masih menjabat sebagai gubernur. Pasalnya, pendataan semacam itu hanya dilakukan 10 tahun sekali karena menbutuhkan anggaran besar.

"Istilahnya ini betul-betul menguntungkan ya karena sensus saat saya masih jadi gubernur. Sensus yang setiap 10 sekali dilakukan," ujar Ahok (sapaan Basuki) di kediamannya di Kompleks Pantai Mutiara, Minggu (1/5/2016).

Ahok mengatakan data yang dihimpun dari Sensus Ekononi 2016 akan mempermudah Pemerintah Provinsi DKI untuk menyusun anggaran pengembangan ekonomi.

Selain itu hal tersebut akan memudahkan perizinan serta pendataan mengenai usaha masyarakat.

"Kita enggak pernah kebayang sekarang itu orang di rumah bikin bisnis online ada virtual office. Verifikasi nih jadi sekarang orang gak zaman lagi punya kantor, punya produk, punya pabrik. Nah sekarang di Indonesia pernah gak punya data itu? Enggak pernah," ujar Ahok.

Sebab, data usaha masyarakat yang dimiliki oleh warga terakhir kali disensus 10 tahun yang lalu. Sehingga, sensus ekonomi tahun ini bisa memperbarui data pemilik usaha hingga sekelas PKL.

Jika BPS sudah memiliki data mengenai usaha masyarakat Jakarta, akan mudah bagi Pemprov DKI Jakarta memberikan bantuan kredit serta mendukung perizinan mereka. Jika tidak terdata dengan baik, Pemprov DKI menjadi tidak tahu ke mana bantuan harus disalurkan.

"Nah jadi bagi saya suatu hal yang sangat menguntungkan ketika hasil sensus ini udah ada dan saya masih minimal masih jadi gubernur sampai Oktober 2017," ujar Ahok.

Kompas TV Ahok: Ini Semua untuk Turunin Biaya Hidupmu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com