Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gertakan Yusril soal Tantangan Pengunduran Diri PNS Pemprov DKI oleh Ahok

Kompas.com - 02/05/2016, 06:55 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan, dirinya tak habis pikir dengan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menantang pegawai negeri sipil (PNS) yang tak suka terhadap dirinya untuk mengundurkan diri.

"Bagaimana kalau besok terjadi sebaliknya. Pegawai negeri ramai-ramai datang, 'Bukan kami yang mundur, Pak, tetapi kami minta Bapak yang mundur.' Kalau dibalikin gitu bagaimana, Pak?" kata Yusril di Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2016).

Menurut Yusril, permintaan Ahok itu tak berdasar. Ada perbedaan antara gubernur yang merupakan pejabat politik dan PNS yang merupakan para profesional yang bekerja hingga masa pensiun.

Beberapa PNS malah bisa memiliki masa kerja hingga 40 tahun, sedangkan gubernur ditentukan dengan masa jabatan serta periode dengan masa kerja paling lama 10 tahun.

"Ini masalah bagaimana me-manage sesuatu. Style kepemimpinan. Jadi, kalau disurvei, sebagian besar sudah tidak menghendaki," kata Yusril.

Ahok sebelumnya menantang para PNS di DKI yang tidak suka bekerja sama dengannya untuk mengirim surat pengunduran diri pada Senin (2/5/2016).

"Kepala dinas, wali kota, wakil wali kota, sekko (sekretaris pemerintah kota), semua yang ada di DKI, bupati di DKI... kalau Anda enggak suka dengan saya, mau ikut jejak Pak Rustam (Effendi, mantan Wali Kota Jakarta Utara), tolong hari Senin masukkan surat pengunduran diri ke saya. Hari Senin!" kata Ahok dalam sebuah wawancara yang disiarkan secara langsung oleh Kompas TV, Jumat (29/4/2016).

Di sisi lain, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku senang jika ada pejabat DKI mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa tak mampu lantaran masih banyak PNS yang lebih muda dan mumpuni untuk menggantikan mereka.

Tantangan ini ternyata tidak hanya dilakukan Ahok saat ini. Ahok mengeluarkan tantangan ini sejak ia menjabat menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. (Baca: Yusril: Bagaimana kalau PNS Ramai-ramai Minta Pak Ahok Mundur?)

Tantangan ini ternyata minim respons dari PNS. Ahok sendiri menyebut, tak banyak PNS mengundurkan diri.

Seperti diketahui, pekan lalu, Rustam Effendi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Pengunduran diri dilakukan setelah Ahok menilai kerja Rustam belum mumpuni.

Rustam kemudian menjadi staf dan ditempatkan di Badan Diklat (Badiklat) DKI Jakarta. (Baca: Lewat Siaran Televisi, Ahok Tantang PNS DKI untuk Mengundurkan Diri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Ditanya soal PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta, Demokrat Prioritaskan Koalisi Indonesia Maju

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com