JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Satuan Pelaksana Administrasi SIM (Satpas) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Brigadir Sugianto membantah bahwa pihaknya terlibat dalam praktik percaloan pembuatan SIM di Satpas Daan Mogot, Jakarta Barat.
Bahkan, Sugianto menegaskan bahwa praktik calo dalam pembuatan SIM sudah ditertibkan.
"Enggak ada praktik seperti itu, dan kami juga sudah melakukan upaya penertiban calo-calo," ujar Sugianto kepada Kompas.com di kantornya, Senin (2/5/2016).
Sugianto enggan berkomentar lebih banyak karena dirinya hanya staf yang bertugas menggantikan Kasi SIM Kompol M Kunto yang berhalangan masuk kerja hari ini. Dia memastikan akan kembali memeriksa praktik calo seperti laporan yang diterimanya.
"Di situ bukan kewenangan saya, jadi saya catat saja, akan menjadi catatan saya dan akan saya laporkan. Akan kami tindak lanjuti. Kalau dari kami enggak ada (praktik percaloan)," kata Sugianto.
Untuk membuktikan ucapannya, Sugianto pun langsung memanggil petugas dari bagian pengaduan masyarakat. Dia meminta petugas itu menunjukkan bukti penertiban calo yang telah mereka lakukan.
"Untuk penertiban calo terus dilakukan. Kami kasih tunjuk buktinya. Nanti saya tunjukkin laporan yang sudah kami buat," ucapnya.
Kompas.com pun langsung diajak ke ruangan pengaduan masyarakat oleh petugas tersebut. Dia menunjukkan puluhan kartu pers palsu yang digunakan para calo untuk menawarkan jasanya.
"Ini kebanyakan ID card wartawan (gadungan) yang mereka pakai. Bikin ID card kayak begini kan gampang. Ini karena ketahuan palsu, kami amankan," ujar petugas yang enggan menyebutkan namanya itu.
Pengamatan di lokasi, puluhan kartu pers palsu telah disita. Kartu pers yang dipalsukan menggunakan nama media massa cetak, media online, dan elektronik.
Namun, petugas melarang kartu pers palsu itu dipublikasikan dengan alasan belum mendapat izin dari atasannya.
Sebelumnya diberitakan, praktik calo dalam pembuatan SIM di Satpas Daan Mogot masih marak terjadi. Salah satu calo mengatakan memiliki akses orang dalam untuk mempercepat proses pembuatan SIM tersebut.
"Saya ada orang dalam, tadi juga ketemu dulu. Kalau murni (tanpa jasa calo) bisa sampai lima kali bolak-balik. Ini bisa cepat, ikut tes tulis sama praktik cuma formalitas. Nanti tinggal foto," tutur salah satu calo, Sudarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.