JAKARTA, KOMPAS.com - AKBP Untung Sangaji membantah niatnya maju dalam Pilkada di Kabupaten Seram Bagian Barat karena kecewa dengan institusi Polri.
Untung mengaku memutuskan maju dalam Pilkada tersebut karena ingin mengabdi untuk kampung halamannya.
"Oh enggak ada, enggak ada hubungan, mana ada saya kecewa atas itu," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/5/2016).
Untung menuturkan, dirinya sudah menganggap Kapolri Jenderal Barodin Haiti sebagai orangtuanya. Oleh karena itu, ia merasa keluhan yang diucapkan sebelumnya adalah seperti keluhan seorang anak kepada bapaknya.
"Seperti anak mengeluh kepada orangtuanya, boleh dong? Jadi jangan dianggap berlebihan, namanya anak sama orangtua jangan diadu-adu enggak baik. Beliau itu kan keren sebagai Kapolri kita. Masa saya ribut dengan orang tua kan enggak mungkin," ucapnya.
Nama Untung populer setelah terjadinya teror di kawasan Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016 lalu. Bersama juniornya, Ipda Tamat Suryani, Untung berhasil menggagalkan meledaknya bom berkekuatan besar yang dibawa oleh seorang teroris.
Untung sempat mengungkapkan kekecewaannya karena kerja kerasnya seperti tak dihargai oleh Kapolri.
"Kalau kecewa, pasti kecewa. Masa harus bohong. Orang bisa naik pangkat dari hasil kerja kita. Promosi sekolah, promosi job, kita enggak ada sama sekali," ujar Untung saat dihubungi, Jumat (8/4/2016).