Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Pertanyakan Jarak Pulau C dan D yang Sulitkan Nelayan

Kompas.com - 04/05/2016, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan reklamasi memang hal yang lumrah dilakukan di berbagai negara untuk memperluas daratan. Namun, tidak boleh mengabaikan dampaknya.

Satu di antaranya adalah degradasi lingkungan atau dapat diartikan sebagai penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan, dalam hal ini reklamasi.

"Kalau untuk komersil, tetap tidak mengabaikan dampak degradasi lingkungan. Terutama arus laut, kehidupan biota laut, dan variasi ekosistem," kata Susi di tengah peninjauan di Pulau C dan D, Rabu (4/5/2016).

Susi menyatakan, harus ada jarak pemisah antara Pulau C dan D. Pemisahnya berkisar 300 meter, sesuai dengan Amdal yang ada. Sebab, jarak itu agar tidak mengganggu nelayan sekitar untuk mencari ikan.

"Yang terjadi pulau-pulau tidak berupa pulau, tapi sudah menyatu daratan. Bukan pembuatan pulau, tapi penambahan pulau," kata Susi.

Selain jarak antar-pulau, seharusnya ada jarak antara daratan ke pulau berkisar 300 meter.

Pantauan Tribunnews.com, jarak antara Pantai Indah Kapuk dengan Pulau D tidak sampai 300 meter.

"Pulau C dan D harusnya ada jarak 300 meter, dari pulau reklamasi ke darat 300 meter. Itu agar tidak mengganggu arus laut, untuk memastikeun jalannya arus air tidak terganggu," ucap Susi.

Untuk menghindari terjadi gangguan lingkungan untuk alam mau pun para pemangku kepentingan, pemerintah akan melakukan pengoreksian.

"Supaya didapatkan pembetulan, reklamasi tidak menimbulkan dampak-dampak negatif. Intinya kita akan mengoresi. Negara punya aturan kita harus mengatur sesuai peruntukan," ucap Susi. (Dennis Destryawan)

Kompas TV Reklamasi Hak Gubernur DKI, Tanya Presiden Kalau Nggak Percaya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com