Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Akan Ada Rusun bagi Warga Lauser, Kebayoran Baru

Kompas.com - 04/05/2016, 19:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Leuser, RT 08/08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dipastikan akan digusur dalam waktu dekat. Meskipun demikian, warga tidak akan direlokasi ke rusun seperti korban penggusuran lainnya.

"Mereka ini kan tidak punya surat apapun, dan tanah yang mereka duduki ini punya PAM Jaya, jadi tidak ada rusun," ujar Camat Kebayoran Baru, Fidiyah Rokhim, kepada Kompas.com, Rabu (4/5/2016).

Dalam Surat Peringatan pertama (SP-1) yang dilayangkan pada 29 April lalu, PAM Jaya akan menyerahkan aset mereka berupa tanah yang dihuni warga seluas 2.084 meter kepada Pemprov DKI Jakarta.

Fidiyah mengatakan, tanah itu akan dikosongkan sebelum resmi diserahkan ke Pemprov.

"PAM Jaya sudah menyerahkan batas-batas tanah itu, tinggal dieksekusi oleh Pemkot Jakarta Selatan," kata Fidiyah.

Ia mengatakan, lahan itu merupakan kawasan ruang terbuka hijau (RTH). Kelak, kawasan ini akan dimanfaatkan sebagai taman atau ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

"Ini untuk kepentingan banyak orang, bukan untuk kepentingan warga yang bertahun-tahun seenaknya menempati tanah itu," ujarnya.

Sosialisasi yang dilakukan sejak April lalu mendapat tentangan keras dari warga. Tiga kali pihak kelurahan dan kecamatan mengundang mereka untuk sosialisasi. Namun warga maupun perwakilannya menolak hadir.

"Mereka bilang tidak mau dialog dengan pihak PAM Jaya, maunya dengan Camat. Ya sudah saya bikin sosialisasi di kelurahan dan di kecamatan, tapi mereka tidak hadir juga," ungkap Fidiyah.

Warga yang berkeras mempertahankan rumah mereka, pagi ini mengadu ke Komnas HAM. Mereka berharap penertiban tidak akan dilakukan karena mereka sudah menempati lahan itu sejak tahun 1950-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com