Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkencan dengan "Mpok Siti" hingga Tengah Malam

Kompas.com - 09/05/2016, 19:00 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Roda bus tingkat pariwisata city tour berputar pelan membelah jalan yang dipayungi temaram lampu kota, Sabtu (7/5/2016) malam. Lalu lintas sepanjang jalan dari Balai Kota menuju kawasan Kota Tua Jakarta padat merayap. Kerlap-kerlip lampu kendaraan melesat bak cahaya kunang-kunang dari atas deck. Saatnya berwisata malam dan mencari kuliner enak di Jakarta.

Mulai Sabtu malam lalu, dua bus tingkat akan melayani penumpang ke rute wisata malam dan kuliner pukul 19.00-24.00. Bus yang akrab disebut Mpok Siti itu beroperasi pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu malam. Jika bus tingkat reguler beroperasi hingga pukul 20.00, roda bus wisata malam menggelinding lebih lama. Yang pasti, penumpang tetap tidak dikenai biaya alias cuma-cuma!

Bertajuk "wisata malam", bus ini berjalan dengan rute Balai Kota, Harmoni, Gedung Arsip, Museum Bank Indonesia, BNI 46, Sawah Besar, Pecenongan, dan Monas. Pengunjung yang ingin menikmati wisata malam bisa turun di Kota Tua.

Pada akhir pekan, plaza Museum Sejarah Jakarta tidak pernah sepi pengunjung. Hiburan dari para seniman jalanan, seperti manusia batu, boneka raksasa, perempuan yang berpakaian noni Belanda, serta yang berkostum pocong dan kuntilanak, juga ada. Di sekitar Kota Tua terdapat kafe mentereng hingga pedagang kaki lima yang menyediakan aneka makanan dan minuman.

Bambang (34), seorang warga, asyik bercengkerama dengan istri dan kedua anaknya. Anaknya yang berusia empat tahun dan satu setengah tahun itu ceria menaiki deck bus city tour. Mereka menyanyi, menari, hingga sibuk bertanya tentang bangunan atau obyek yang dilintasi bus sepanjang jalan.

"Saya sengaja memilih waktu malam hari karena lebih adem buat anak-anak. Sebelumnya, kami memang pernah mencoba naik bus tingkat. Lumayan juga kalau sampai pukul 24.00," ujar pegawai negeri sipil asal Pulogebang, Jakarta Timur, itu.

Awalnya, para penumpang yang mencegat bus dari depan gedung Balai Kota tidak tahu ada bus wisata malam. Penumpang dari Balai Kota pun tidak terlalu banyak, hanya sekitar 20 orang.

Namun, begitu sampai di depan gedung BNI di Kota Tua, pengunjung berebut naik bus tingkat. Tidak semua penumpang dapat terangkut ke dalam bus berkapasitas 60 orang tanpa penumpang berdiri. Bus juga hanya diperbolehkan melaju 20-40 kilometer per jam.

Sosialisasi kurang

Kepala Humas PT Transjakarta Prasetia Budi mengatakan, bus wisata malam ditujukan bagi pelanggan yang ingin berwisata malam dan kuliner. Ada dua bus yang diuji coba. Pada masa uji coba itu akan dilihat seberapa banyak minat warga untuk menumpang bus.

Namun, pada masa uji coba tersebut, informasi yang diberikan petugas kepada penumpang kurang memadai. Banyak penumpang yang tidak tahu program wisata kuliner yang ditawarkan bus tersebut.

Putri (24), pengunjung dari Banten, hanya "ikut-ikutan" naik bus tingkat karena diajak kakaknya. Ia tidak tahu tempat wisata mana saja yang bisa didatangi dengan moda transportasi tersebut. Ia berharap ke depan ada petugas yang mengumumkan dengan pengeras suara lokasi wisata yang bisa didatangi pengunjung. Hal itu akan sangat bermanfaat, terutama bagi wisatawan dari luar Jakarta.

"Memangnya bus ini melewati mana saja? Tempat kuliner mana saja, sih, yang menarik saat malam hari di Jakarta?" tanya Putri.

Selain informasi yang kurang, waktu tunggu bus tingkat ini juga lama karena hanya ada dua bus yang berkeliling. Saat menunggu di kawasan kuliner Pecenongan, kedatangan bus mencapai satu jam.

Harmoko, anggota staf Humas dan Komunikasi PT Transjakarta mengatakan, headway bus tingkat tak bisa diprediksi karena tergantung dari situasi lalu lintas akhir pekan. Waktu tempuh satu bus untuk mengelilingi rute yang sudah ditentukan sekitar satu setengah jam.

Paket wisata malam dengan bus tingkat ini sebenarnya bisa diintegrasikan dengan wisata Monumen Nasional pada malam hari. Sejak 5 April lalu, Monas dibuka pukul 19.00-22.00 hari Selasa-Jumat dan pukul 19.00-00.00 pada Sabtu, Minggu, dan hari libur. Sebuah pilihan untuk menghabiskan akhir pekan di dalam kota.

(Dian Dewi Purnamasari)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Mei 2016, di halaman 26 dengan judul "Berkencan dengan "Mpok Siti" hingga Tengah Malam".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com