JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan kunjungan dan dialog dengan masyarakat Pasar Ikan, Kampung Akuarium dan Luar Batang, di Jakarta Utara, Selasa (10/5/2016).
Tokoh yang hadir pada acara dialog ini di antaranya Ketua MUI Maruf Amin, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Anggota DPD DKI AM Fatwa, aktivis Ratna Sarumpaet, dan lainnya.
Dalam temu warga tersebut, warga korban gusuran mengadu mengenai nasib mereka kepada MUI. Ici salah satu warga Pasar Ikan korban gusuran menceritakan lagi kacaunya suasana pada saat terjadinya penggusuran 11 April 2016 lalu. Aparat yang dikerahkan menurutnya melukai anak-anak.
"Ada yang sampai terinjak, tercebur ke kali. Sakitnya hati kami," kata Ici, Selasa (10/5/2016).
Ici mengeluh, pemerintah seolah memperlakukan warga seperti penduduk liar. Pemprov DKI memang menertibkan kawasan itu dengan dalih warga menduduki tanah milik PD Pasar Jaya.
"Kami bukan orang liar. Kami punya KTP, KK dan PBB di sini. Kenapa kami diusirnya di sini. Kami sekarang hidup di puing," ujar Ici. (Baca: Warga Kampung Akuarium Kocar-kacir Ditembak Gas Air Mata)
Upi Yunita, warga lainnya mengatakan, pemerintah tidak memberi kesempatan kepada warga untuk menunda eksekusi. Padahal, di hari penggusuran anak SMA sedang melaksanakan ujian nasional (UN).
"Kami minta ditangguhkan tapi tidak diberi," ujar Upi.
Aparat pemerintah juga dianggap tidak berlaku jujur. Upi mengatakan, rencana penertiban yang disampaikan menyasar permukiman yang berdiri dengan jarak 8 meter dari tanggul. Namun, kenyataannya seluruh kawasan itu digusur.
"Tidak ada satu pun bawa barang," ujar Upi. (Baca: Ketika Para Politisi Berbondong-bondong ke Pasar Ikan)
Upi bercerita ia sempat diamankan bersama aktivis Ratna Sarumpaet saat itu karena dianggap menghadang petugas. Namun, akhirnya ia dilepaskan.
Ketua MUI Maruf Amin menyatakan, MUI prihatin dengan masalah penggusuran di Pasar Ikan, Kampung Akuarium, dan rencana penggusuran di Luar Batang.
"Karena itu MUI coba lakukan pembahasan dan kesimpulannya coba dengar keluhan dari warga," ujar Maruf.