Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Calonkan Risma, PDI-P Disarankan Berhitung Apakah Ahok Bisa Dilawan

Kompas.com - 10/05/2016, 14:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Boni Hargens mengatakan, manuver yang akan dilakukan PDI-P untuk menentukan calon gubernur yang diusung pada Pilkada DKI 2017 bakal menentukan konstalasi politik di Jakarta.

Boni menilai, sebagai partai politik pemenang, PDI-P harus cermat memilih figur yang akan diusung untuk menyaingi elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Boni menyinggung beberapa kader PDI-P yang sebelumnya diisukan bakal diusung, yakni Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah).

Menurut Boni, kedua kandidat tersebut cukup pantas untuk diusung PDI-P. Namun, dia masih mempertanyakan kemampuan Risma dan Ganjar jika memimpin Jakarta yang memiliki konteks atau cakupan yang berbeda dengan Surabaya dan Jawa Tengah.

"Risma besar di Surabaya, Ganjar di Jawa Tengah, apakah bisa disandingkan dengan Ahok? Harus mengerti konteks Jakarta berbeda."

"Orang suka Risma dalam kapasitasnya sebagai Wali kota, begitu juga dengan Ganjar. Harus dihitung cermat apakah Ahok bisa dilawan," ujar Boni dalam diskusi calon gubernur di Gedung Joang 4, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).

Boni juga mengatakan, belum tentu PDI-P tidak mendukung Ahok pada Pilkada mendatang. Menurut dia, antara Ahok dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri tidak memiliki masalah.

"Tidak bisa disimpulkan PDI-P menolak Ahok, PDI-P diawal memang mengharapkan Ahok, namun karena ada komunikasi yang kurang antara Ahok dan partai," ujar Boni.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com