Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Ahok Ingin Cepat Selesaikan Masalah Jakarta, tapi Sering Abaikan Hukum

Kompas.com - 11/05/2016, 19:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra diminta menilai pemerintahan DKI Jakarta saat mengikuti fit and proper test bakal calon gubernur yang dilakukan PDI Perjuangan, Rabu (11/5/2016). 

Pada kesempatan itu, Yusril mengaku memberi pandangan dari sisi positif dan negatif DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dari segi positif, Yusril mengatakan bahwa Ahok sosok yang ingin menyelesaikan masalah Jakarta dengan cepat.

"Dari segi positifnya petahana (Ahok) ini ingin cepat-cepat menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Jakarta dan itu kita hormati. Tapi sisi negatifnya adalah, seringkali mengabaikan sistem bernegara kita, mengabaikan hukum, dan kadang-kadang juga tidak manusiawi," kata Yusril, di DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat.

Yusril juga menyampaikan sisi negatif Ahok karena ia anggap menggusur secara paksa. Menurut Yusril, dalam aturan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) penggusuran paksa merupakan pelanggaran berat hak asasi manusia.

"Jadi intinya mengatakan bahwa penggusuran paksa itu adalah pelanggaran HAM berat, dan ini masalah sangat serius," ujar Yusril.

Yusril menyebut program penggusuran di Kalijodo dilakukan dengan dibiayai PT Agung Podomoro Land. Hal ini tidak dibicarakan dengan DPRD DKI.

"Pembiayaan masalah penggusuran di Kalijodo misalnya itu kan tidak dibicarakan dengan DPRD tidak dianggarkan dengan DPRD, tapi ujuk-ujuk adalah dana kompensasi yang dibayar oleh PT Agung Podomoro," ujar Yusril.

Ia juga menyinggung tidak harmonisnya Ahok dengan DPRD. Menurutnya, hal itu menimbulkan banyak masalah di DKI sehingga capaian dari segi penyerapan anggaran, dan realisasi penerimaan masih jauh di bawah target dan serta macetnya pembiayaan beberapa proyek.

"Karena tidak jalan lalu menggunakan dana yang kompensasi, dana denda, dana ketinggian bangunan (KLB), kemudian dana CSR yang menurut saya ke depan ini harus di tata ulang, sehingga semuanya itu masuk dalam sistem dan harus dianggarkan APBD," ujar Yusril.

Kompas TV Yusril Harapkan "Pertarungan" Adil dan Seimbang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com