Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tanaman di Sekitar Gelora Bung Karno Akan Dipindah ke Dalam

Kompas.com - 13/05/2016, 17:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PKGBK) akan merelokasi pedagang tanaman dan batu di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda dan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat.

Direktur Utama PPKGBK Winarto mengatakan, kebijakan ini diambil dalam rangka persiapan Asian Games 2018. Pihaknya menggandeng Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk merelokasi para pedagang.

"PPKGBK mendukung program yamg dilakukan Pemprov dengan cara menyediakan tempat penampungan di kawasan GBK," kata Winarto dalam konferensi pers, Jumat (13/4/2016).

Menurut Winarto, selama ini, 115 pedagang tanaman tersebut memang berada di bawah Dinas UMKM DKI. Namun, keberadaannya perlu ditata karena mengokupasi trotoar selama bertahun-tahun.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Trotoar sepanjang Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat, setelah ditertibkan dari tempat usaha tanaman hias, Selasa (7/6/2016). Pengembalian fungsi trotoar sebagai jalur pedestrian (pejalan kaki) tersebut menjadi bagian dari persiapan menyambut Asian Games 2018 yang akan diadakan di Jakarta dan Palembang.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengaku sudah memberikan sosialisasi terkait relokasi ini. Ia mengatakan, para pedagang menyambut baik niat Pemprov DKI.

"Ada etiket baik, tidak ada satu pun yang menolak. Bahkan, sudah ada yang persiapan pindah," kata Mangara.

Kompas.com meninjau tempat yang disediakan untuk relokasi di Jalan Apec, Gelora Bung Karno. Tempat ini berada di depan JCC, di samping Hotel Sultan. Para pekerja terlihat sedang menyiapkan jalur pejalan kaki di kawasan ini.

Tiap pedagang nantinya akan menempati lahan seluas lebih kurang 15 meter persegi. Lahan ini juga dilengkapi dengan aliran listrik dan air. Para pedagang yang tadinya membayar pungutan Rp 4.000 per hari nantinya akan dipungut uang sewa di dalam sebesar Rp 70.000 per bulan.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Trotoar sepanjang Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat, setelah ditertibkan dari tempat usaha tanaman hias, Selasa (7/6/2016). Pengembalian fungsi trotoar sebagai jalur pedestrian (pejalan kaki) tersebut menjadi bagian dari persiapan menyambut Asian Games 2018 yang akan diadakan di Jakarta dan Palembang.
"Ini supaya mereka tertib, mereka terikat kontrak. Kami cuma sediakan 115 tempat, tidak bisa yang baru mendaftar," kata Mangara.

Terkait omzet, Mangara percaya bahwa para pedagang justru akan lebih sejahtera. Ia yakin, pelanggan akan semakin banyak karena di dalam tersedia tempat parkir, tidak seperti sekarang, di pinggir jalan.

"Pasti mereka lebih sejahtera, naik kelas istilahnya," ujar Mangara.

Sementara itu, para pedagang tanaman di Jalam Gerbang Pemuda enggan berbicara kepada Kompas.com. Salah satu pedagang yang tidak ingin namanya disebut mengaku belum menerima sosialisasi terkait relokasi ini.

"Saya belum tahu kapan, katanya lagi proses," ujarnya.

Pemkot Jakarta Pusat dan PPKGBK mempersilakan pedagang untuk pindah secepatnya. Ia menargetkan, para pedagang mulai pindah pada pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com