Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Kwitang Sebut Kali Kotor di Belakang Kantornya Tugas Badan Air

Kompas.com - 16/05/2016, 12:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Kwitang Hamdani menanggapi perihal kotor dan baunya kali di belakang kantornya. Menurut dia, pengerjaan pembersihan kali ada di tangan Badan Air Sudin Kebersihan Jakarta Pusat.

Tugas dari kelurahan setempat yakni ada di atas darat, seperti pembersihan Jalan Inspeksi dan di atas jogging track.

"Kalau di atas kali itu kerjaannya badan air," kata Hamdani kepada Kompas.com di kantornya, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2016).

Pembersihan kali, terutama lumpur, kata dia, tidak bisa sembarangan. Perlu alat dan perlengkapan memadai untuk mengangkat lumpur yang menumpuk di sekitar dinding Kali Ciliwung di belakang kantornya. Hamdani mengakui ia tak mampu mengeruk karena keterbatasan alat dan tenaga.

"Lumpur itu berat loh pak. Untuk bersihin lumpur di jogging track aja perlu berkarung-karung. Minimal pakai bechoe air kalau untuk keruk lumpur di kali," kata Hamdani.

Menurut Hamdani, penyebab endapan lumpur selama beberapa bulan belakangan karena terbawa arus saat air meninggi. Selain itu, posisi endapan lumpur berada tepat di bagian dalam tikungan ke kanan jika mengikuti aliran arus dari Salemba.

"Jadi pas airnya surut, lumpur itu mengarah ke sisi sini (sisi dalam)," kata Hamdani.

Terkait dengan kebersihan di wilayahnya, Hamdani mengaku menerjukan PPSU untuk membereskan wilayahnya. Salah satu tugasnya yakni membersihkan area di jogging track Kali Ciliwung.

Sebelumnya, Kali Ciliwung di belakang kantor Kelurahan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, kotor dan bau. Sampah-sampah di kali itu tersangkut di endapan lumpur sepanjang 100 meter.

Sampah di kali didominasi botol dan plastik. Selain itu juga ada sampah gabus, kayu dan bambu yang berserakan. Lebar lumpur di Kali Ciliwung sekitar satu meter. Lumpur itu juga menyebabkan bau menyengat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com