JAKARTA, KOMPAS.com — Sampah yang hanyut atau menyangkut tak luput dari kerja pasukan oranye ini. Satu per satu sampah plastik, botol, dan batuan yang menjadi sedimen di kali penghubung menuju arah Kali Mampang, di RT 05 RW 02 Kelurahan Bangka, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, "disapu" bersih.
Itulah kerja pasukan yang bernama lengkap pekerja prasarana dan sarana umum (PPSU) di Kelurahan Bangka pagi ini.
Satu tim di zona tersebut yang terdiri atas enam orang membagi tugas. Empat orang turun ke kali penghubung selebar tiga meter dengan dalam dua meter itu, sisanya membersihkan trotoar dan menyapu jalan di kompleks warga tersebut.
Modal cangkul, sapu lidi, dan tangan, para anggota pasukan oranye yang terjun ke kali penghubung ini mulai melakukan pembersihan. Batu seukuran kepalan tangan sampai yang berukuran lebih besar diserok dengan cangkul, atau dipindahkan ke atas tepian dan dirapikan.
Bebatuan memang banyak berada di tengah aliran air dan menghambat. Rerumputan yang tumbuh di dinding turap kali penghubung ini juga dicabut. Sampah yang tersangkut atau mengambang, semacam botol dan lainnya, juga dipungut, lalu dimasukkan ke karung.
Air kali penghubung yang berasal dari limbah rumah tangga yang kotor dan lainnya tak membuat para pahlawan kebersihan itu segan. Kolong jembatan pun mereka lalui dengan membersihkan sembari merangkak. Bagi Agus (28), petugas PPSU di kali penghubung mengaku menikmati pekerjaannya.
"Bagi orang-orang, yang begitu jorok kan ya. Kalau saya sih enggak, biasa aja," kata Agus sembari melempar senyum, kepada Kompas.com, Senin (16/5/2016).
Tiap jengkal kali penghubung dilalui petugas PPSU sampai bersih. Hasilnya bisa langsung terlihat beda, antara yang sudah ditangani dan yang belum.
Keadaan kali penghubung yang sudah ditangani lebih asri dan rapi tanpa sampah, begitu pula jalan raya dan tepiannya yang berada di atas kali tersebut. Tak lama, sebuah gerobak motor datang, dikendarai petugas PPSU bagian pengangkutan.
Mereka ini yang keliling mengangkut sampah-sampah yang telah dikumpulkan oleh rekan mereka yang membersihkan lingkungan. Sampah telah ditaruh di dalam karung itu, kemudian diangkut untuk dibuang ke tempat penampungan sampah sementara di Pasar Warung Buncit.
"Jadi, kalau sudah terkumpul, kami ada tim dari gerobak motor (germor) dan satu mobil bak kecil yang bergerak mobile. Hasil sampah yang terkumpul itu langsung diangkut," kata Ketua Kelompok PPSU Kelurahan Bangka, Burhanudin.
Di Kelurahan Bangka, lanjut dia, total ada 70 PPSU yang dibagi dalam delapan zona. Kasus yang ditangani di tiap zona berbeda-beda. PPSU Kelurahan Bangka bekerja untuk lima rukun warga (RW) dan 66 rukun tetangga.
Kelurahan Bangka mengatur PPSU-nya dengan dua jadwal, yakni jadwal harian yang ditentukan oleh PPSU atau kelurahan dan pengaduan masyarakat.
"Misalnya ada laporan keluhan warga soal sampah yang belum terangkut, itu kami langsung tangani," ujar Burhanudin.
Di zona lainnya, tim PPSU yang terdiri atas tujuh orang menangani masalah pohon. Petugas PPSU melakukan pemotongan ranting karena khawatir mengganggu kabel listrik. Sejak pagi bekerja hingga pukul 10.00 tadi, urusan untuk ranting pohon sudah beres.