Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Bocah di Kediri Dilaporkan Jadi Korban Pencabulan oleh Seorang Pengusaha

Kompas.com - 16/05/2016, 15:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 17 bocah perempuan di Kediri, Jawa Timur, dilaporkan menjadi korban pencabulan yang dilakukan seorang pengusaha berinisial SS alias Koko (60). Tindakan ini mayoritas terjadi pada tahun 2015.

Juru Bicara Masyarakat Peduli Kediri, Ferdinand Hutahaen, mengatakan, kasus ini baru diangkat karena mereka baru menerima laporan, sekitar dua pekan lalu, dari rekan-rekannya yang berada di Kediri.

"Setelah kami mengecek ke lapangan, ternyata begitu banyak kejanggalan. Kami juga melihat Saudara Sony Sandra ini mendapat perlakuan khusus karena kekuatan finansialnya," kata Ferdinand dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2016).

Pada kesempatan itu, salah seorang korban SS dihadirkan, yakni AK (13). Pencabulan yang menimpa AK terjadi pada salah satu hari dalam bulan Maret 2015.

Sekitar pukul 10.00, AK dijemput oleh salah seorang teman sebayanya, IG (13), yang tiba dengan SS menggunakan mobil di depan RS Gambiran.

AK dan IG kemudian dibawa oleh SS ke Hotel Bukit Daun. Sepanjang perjalanan, AK tercatat tiga kali dicekoki pil KB oleh SS, yakni saat akan berangkat, di tengah perjalanan, dan di dalam hotel.

Selama berada di dalam kamar hotel, AK mengaku sudah dalam keadaan pusing. Saat itulah, ia menyebut SS memintanya untuk bugil bersama dengan IG.

"Jadi yang dicabuli oleh SS ini tidak cuma satu, tetapi bersamaan dengan korban yang lain," ujar Ferdinand.

Dari 17 kasus, lima di antaranya sudah dalam proses pengadilan. Salah satunya adalah kasus yang dialami AK.

Dari lima kasus, dua diproses di Pengadilan Negeri Kota Kediri, sedangkan tiga lainnya di Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri. Kasus AK diproses di Pengadilan Negeri Kota Kediri.

Menurut Ferdinand, 17 korban pencabulan oleh AK adalah korban yang melaporkan dan data korbannya terdeteksi. Ia menyebut, jumlah korban sebenarnya diperkirakan lebih dari itu.

"Diperkirakan, jumlah korban aslinya sampai 58 orang. Cuma, data korban-korban yang lain sudah hilang. Saat kami mengecek, para tetangga bilang, orangnya udah pindah. Jadi, sudah dibikin buram kasusnya," ucap Ferdinand.

Kompas TV Korban Pelecehan oleh Saipul Lebih dari Satu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com