Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang "Kehilangan" Jembatan Penyeberangan

Kompas.com - 17/05/2016, 08:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Senin pagi (16/5/2016), ratusan mobil dari arah Serpong mengantre di kilometer 7+600 untuk melalui puing reruntuhan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terdapat di jalur sebelahnya. Dari dinding tol, puluhan orang juga "menyemut", menyaksikan penanganan jembatan runtuh dan keramaian yang terjadi di jalan.

"Wah kasihan orang-orang kaya pada kemacetan gara-gara jembatan kita amblas," kata Saeful, seorang warga Kampung Serua Poncol, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan.

Hampir sepuluh tahun, JPO Serua Poncol menghubungkan kampung yang terpisah oleh Tol BSD itu. Setiap dua kali setahun, JPO itu rutin dicek kelayakannya sebanyak dua kali oleh pemiliknya, PT BSD.

Tidak pernah ada masalah dengan jembatan itu, hingga Minggu (15/5/2016) malam, jembatan tersebut ambruk akibat ditabrak sebuah truk trailer pengangkut crane.

Adalah Marsan Simbolon (34), sopir yang mengemudikan truk tersebut. Dari ICE BSD, Marsan yang ditemani seorang kernet, hendak pulang ke gudang mereka di Serang, Banten.

Masuk dari gardu tol Serpong, perjalanan Marsan lancar-lancar saja melewati JPO Rawa Mekar Jaya, JPO Villa Dago, dan JPO Kampung Cilalung. Namun entah bagaimana, saat melintasi JPO Serua Poncol dengan kecepatan normal, tinggi muatan truk melebihi batas JPO setinggi 5 meter itu.

Truk Marsan menghantam jembatan hingga ambruk di kedua sisinya. Beruntung tidak ada korban dari peristiwa itu.

"Ya ada yang mau lewat baru sampai tangga, langsung turun lagi dia gemeteran tiba-tiba jembatan di depannya amblas," kata Saeful.

Pemegang konsesi tol sekaligus jembatan, PT BSD, belum menyebut kerugian yang ditanggung akibat peristiwa ini. Mereka mengatakan, masih berfokus untuk evakuasi jalan dan memulihkan perjalanan.

Proses evakuasi sendiri memakan waktu hampir sehari penuh. Direktur Utama PT BSD Purwoto menyatakan proses evakuasi lebih lama dari waktu yang diperkirakan karena terbentur sejumlah kendala.

"Dua crane sebelumnya yang berkapasitas 45 dan 50 ton memang tidak kuat mengangkat jembatan yang di sebelah timur arah Jakarta, karena bahan dasarnya beton padat, jadi lebih berat dari yang sebelah timur," kata Purwoto.

Berbeda dengan sisi jembatan sebelah barat yang dapat dievakuasi dalam hitungan menit. Evakuasi jembatan sebelah timur baru berhasil dilakukan oleh dua crane yang masing-masing berkapasitas 160 ton, datang sore hari.

Para pekerja sempat frustasi dan memaki satu sama lain. Arus lalu lintas tol terpaksa dibuat contra flow menggunakan satu jalur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com