Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebrakan Ahok Jelang Pilkada DKI

Kompas.com - 17/05/2016, 10:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan melakukan sebuah gebrakan. Gebrakan itu adalah perombakan massal para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Rencananya, perombakan massal itu akan dilakukan pada Juni 2016. Pria yang akrab disapa Ahok itu tidak mempermasalahkan jika nantinya PNS DKI tak mendukungnya kembali pada Pilkada DKI Jakarta.

"Saya tidak disenangi semua PNS DKI juga enggak apa-apa, jangan khawatir. Juni ini akan ada pemberhentian jabatan besar-besaran kalau (oknum pejabat) enggak tobat," kata Ahok di Balai Kota, Senin (16/5/2016).

Perombakan massal pejabat DKI ini bukan yang kali pertama dilakukan Ahok. Selama kepemimpinannya, hampir tiap pekan, Ahok merombak struktur jabatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Bahkan, Ahok menawarkan dua pilihan kepada para PNS DKI Jakarta yang tidak menyenangi kepemimpinannya. Pertama, mulai berkampanye negatif untuk tidak mendukungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kemudian, cara kedua ialah dengan mengajukan permohonan mengundurkan diri. Tercatat, sudah ada tiga pejabat DKI yang mengundurkan diri pada masa pemerintahan Ahok.

"Saya tunggu surat pengunduran dirinya lagi. Saya mah orangnya santai saja. Saya sangat muak dengan kemunafikan dan orang yang mempermainkan ideologi negara," kata Ahok.

Ahok pun sudah menyiapkan ancang-ancang jika ia tidak terpilih menjadi gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Masa pemerintahannya akan berakhir pada Oktober 2017 mendatang.

Satu program yang akan diprioritaskannya hingga masa pemerintahan berakhir adalah reformasi total PNS DKI Jakarta.

"Melalui UU ASN (Aparatur Sipil Negara) ini, bukan cuma TNI/Polri, tetapi pegawai swasta juga bisa masuk ASN. Pegawai bank di mana pun siapa yang enggak mau kerja di Pemda Jakarta? Saya juga akan keras sekali soal TKD (tunjangan kinerja daerah)," kata Ahok.

"Bagi saya, kursi gubernur terlalu kecil untuk melakukan reformasi total birokrasi. Saya ingin betul-betul jangan ada persepsi yang enggak-enggak," kata Ahok.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan seleksi jabatan terbuka untuk lurah dan camat. Ahok menyebut ada 700 PNS yang ingin menjadi lurah dan camat. Seleksi itu rencananya akan selesai pada bulan Juni mendatang.

Kompas TV Inilah Pejabat DKI yang Mundur di Era Ahok


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com