TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang yang pernah menggunakan jasa penerbangan dari Lion Air, berbagi pendapat dan pengalamannya setelah terjadi kesalahan prosedur Lion Air JT 161 Singapura-Jakarta di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/5/2016) lalu.
Denny (30), menilai pesawat Lion Air, yang pernah dia naiki dari Jakarta ke Kupang, terasa ringkih.
Saat itu, cuaca cenderung cerah. Namun, Denny mengaku merasakan beberapa kali goncangan kecil pada pesawat yang diiringi dengan bunyi, seperti ada bagian pesawat yang tidak terpasang sempurna.
"Kayaknya pesawat Lion itu ringkih. Tergoncang sedikit saja kayak ada yang mau copot. Itu saya dengar berdua sama teman saya waktu itu," kata Denny kepada Kompas.com, Jumat (20/5/2016).
(Baca: Lion Group Laporkan Dirjen Perhubungan Udara ke Bareskrim atas Tuduhan Salah Gunakan Wewenang)
Menurut dia, pelayanan Lion Air memang ketinggalan jauh dibandingkan dengan maskapai low cost carrier lainnya.
Jika bisa memilih, maka Denny akan menggunakan maskapai selain Lion Air.
Penumpang lainnya, Silvi (24), mengakui harga yang ditawarkan Lion Air lebih murah ketimbang maskapai lain.
Meskipun selama ini pelayanan Lion Air banyak dikeluhkan, Silvi mengaku tetap memilih maskapai tersebut mengingat harganya yang murah.
"Saya itu sudah malas naik Lion Air. Cuma, karena harganya murah, pas di kantong, tetapi enggak pas di hati," tutur Silvi.
Ronny (40), mengaku sering menggunakan Lion Air. Menurut dia, terbang dengan Lion Air mirip dengan menumpang bus antarkota.
(Baca: YLKI Desak Kemenhub Perberat Sanksi untuk Lion Air)
Suasana kabin dinilainya terlalu ramai dan pendaratan pesawat terkadang tidak terlalu mulus.
"Naik Lion Air itu, mohon maaf, jadi kurang lebih sama dengan kayak naik bus antarkota begitu, Mas. Saya sering ketemu ada lalat masuk di dalam, enggak cuma sekali. Tapi, gimana ya, Lion harganya masih yang paling terjangkau," ujar Ronny.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebelumnya meminta agar kesalahan prosedur yang dilakukan Lion dan pemberian sanksi dari Kementerian Perhubungan dijadikan perbaikan oleh pihak Lion Air.
YLKI juga menyarankan Kemenhub memberi sanksi lebih berat kepada Lion Air supaya ada efek jera atas pelayanan buruk yang diberikan kepada penumpang selama beberapa tahun terakhir.