Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Bogor Deklarasi Pindah Kependudukan ke Kota Bekasi

Kompas.com - 22/05/2016, 14:39 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Ribuan warga Perumahan Vila Nusa Indah 2, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, melakukan deklarasi pindah wilayah ke Kota Bekasi, Minggu (22/5/2016).

Aksi tersebut dilakukan di area car free day di bundaran perumahan Vila Nusa Indah.

Menggunakan kaus putih bertuliskan "Bogor" yang dicoret silang merah, warga beramai-ramai berjalan kaki sambil membentangkan spanduk yang dipenuhi tanda tangan warga sebagai petisi dukungan pindah wilayah ke Kota Bekasi.

Deklarasi pemisahan dari Kabupaten Bogor pun dibacakan oleh sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di hadapan ribuan warga.

"Hidup Bojongkulur. Hidup Vila Nusa Indah. Siap gabung dengan Kota Bekasi," teriak seorang orator.

Sementara itu, salah satu warga, Tri Hernantyo, mengatakan, keinginan warga pindah wilayah ke Kota Bekasi mendapatkan dukungan dari sedikitnya enam rukun warga (RW) yang ada di perumahan tersebut.

Tri menilai, selama ini Pemerintah Kabupaten Bogor tidak pernah peduli.

Sudah belasan tahun dilanda banjir, tetapi tidak pernah ada upaya untuk mengatasi banjir di perumahan mereka.

Begitu juga dalam penanganan pasca-banjir pada akhir April 2016, yang merendam ribuan rumah di wilayah itu.

"Warga sudah lelah karena banjir," kata Tri.

Menurut Tri, saat masih dikelola oleh pengembang, perawatan perumahan yang berdiri pada 1994 itu tergolong baik.

Mulai dari taman, saluran air, hingga infrastruktur jalan terawat. Namun, setelah aset perumahan yang berbatasan dengan Kota Bekasi itu diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Bogor pada 2005, warga secara swadaya memperbaiki hingga membangun fasilitas umum.

Begitu pula saat awal pertama kali perumahan itu dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Cikeas dan Cileungsi tahun 2007, warga yang harus menanggung semua perbaikan.

"Bencana ini terus berulang setiap tahun. Saat tanggul yang dibangun Balai Besar Ciliwung Cisadane jebol tahun 2013, dua kali rumah kami terendam. Itu juga warga yang harus menanggung semua bebannya," ujar dia.

Puncak kekecewaan warga Perumahan Villa Nusa Indah terjadi pada akhir April lalu saat lingkungan tempat tinggal mereka diterjang banjir yang merendam ribuan rumah.

Selain banjir, faktor lainnya adalah kondisi infrastruktur di wilayah itu yang tidak terawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Megapolitan
Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Megapolitan
Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Megapolitan
Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Megapolitan
Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Megapolitan
Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Megapolitan
Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Megapolitan
Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com