Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Sering Abaikan Keselamatan Saat Memburu Suara "Telolet" Bus

Kompas.com - 23/05/2016, 21:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) di berbagai kota di Jawa, termasuk di sekitar Jakarta, punya hobi baru, yaitu memburu suara klakson bus antarkota. Suara klakson bus itu dikenal dengan sebutan "telolet".

Maka dari itu, jangan heran jika di pinggir jalan atau di dalam terminal bus, ada segerombolan anak kecil "menodongkan" telepon genggam mereka untuk merekam suara "telolet" bus yang sangat unik.

Namun, sering kali hobi tersebut membahayakan nyawa mereka. Saat keasyikan merekam suara klakson bus, anak-anak tersebut sering mengabaikan keselamatannya sendiri.

Akmal, seorang penjaga gerbang Terminal Poris Plawad di Tangerang, Banten, menuturkan bahwa sering sekali anak-anak tersebut berlari-lari di dalam ataupun di depan pintu keluar terminal hanya untuk mengabadikan suara "teolet" bus. Padahal, ada banyak bus yang berlalu lalang di terminal dengan kecepatan tinggi.

"Mereka di sini memang tidak mengganggu, tetapi keselamatannya itu loh. Kadang mereka gak nengok-nengok kalau ada bus yang lewat. Padahal, bus-bus itu melaju kencang, tetapi alhamdulillah belum pernah ada korban," ujar Akmal kepada Kompas.com, Sabtu (21/5/2016).

Ia menuturkan, tidak ada larangan untuk anak-anak tersebut membuat video bus-bus yang melintas di dalam atau di luar terminal. Tak jarang, Akmal melihat anak-anak itu diantar atau dijemput oleh orangtua mereka sendiri.

Menurut dia, Sabtu dan Minggu merupakan puncak anak-anak berkumpul di terminal untuk memburu suara "telolet" klakson bus. Sejak pukul 12.00 WIB, puluhan anak memadati terminal dengan smartphone di tangan mereka.

Di Terminal Poris, aktivitas semacam itu dimulai sekitar setahun yang lalu. "Dulu banyak orang dewasa dan anak kuliah yang sering ngerekam, tetapi sekarang-sekarang ini anak kuliahnya pergi. Sekarang mereka (anak-anak SD/SMP) yang ngerekam di sini," ujar Akmal.

Kegiatan merekam suara "telolet" bus oleh anak-anak usia SD saat ini menjadi fenomena di berbagai tempat. Berbagai video hasil rekaman mereka tersebar di media sosial.

Jika penasaran, masukkan kata kunci "telolet" di YouTube, sejumlah video tentang "telolet" pun akan muncul.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com