JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak masalah apabila nantinya ia tak terpilih kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Ia berharap, gubernur penggantinya nanti dapat transparan.
"Kan kita enggak tahu siapa yang jadi gubernur. Ya mudah-mudahan (gubernur) yang pengganti saya itu jujur, bisa buktikan hartanya, dan transparan, semua prosesnya transparan," kata pria yang dikenal dengan nama Ahok itu di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5/2016).
(Baca juga: Agar Tak Kecewakan "Teman Ahok", Ahok Tetap Maju lewat Jalur Independen)
Basuki mengaku siap menghadapi risiko maju melalui jalur independen dengan dukungan Teman Ahok. Ia pun mengaku siap menyelesaikan jabatannya hingga Oktober 2017.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku telah menyiapkan sistem agar gubernur penggantinya nanti tinggal melanjutkan apa yang ia wariskan.
"Makanya saya mau siapkan penganggaran sistem template, RKPD (rencana kerja pemerintah daerah) semua yang bantuan CSR juga kami masukkan ke dalam rencana kita. Saya tidak ingin kalau gubernurnya bukan saya, terjadi penyelewengan, ini bisa jadi kontribusi masalah atau CSR masalah," kata Basuki.
(Baca juga: Ahok: Orang Jakarta, Butuh Enggak Direktur seperti Saya di Jakarta?)
Dengan demikian, Basuki berharap gubernur penggantinya akan lebih mudah menjalankan kebijakan di Pemprov DKI Jakarta.
"Pasti, tinggal ikut, gampang banget, kita sudah siapkan semua. Tergantung Anda mau tukar atau enggak pergubnya?" kata Basuki.