JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus korupsi Angelina Sondakh menyampaikan unek-uneknya dalam kunjungan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan ke Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat (27/5/2016). Angie, sapaan Angelina Sondakh, "curhat" atau mengeluhkan berbagai hal, salah satunya meminta pemimpin lembaga tinggi negara itu memperhatikan anaknya.
Zulkifli mengunjungi Rutan Pondok Bambu dalam rangka sosialisasi empat pilar.
Angie yang pernah jadi anggota DPR RI dari partai Demokrat itu berharap, Zulkifli bisa memperhatikan anak-anak para tahanan perempuan di rutan itu, termasuk anaknya.
"Yang ingin saya titipkan ke Pak Zulkifli sebagai wakil rakyat dan Ketua MPR, anak-anak kami di luar tidak ada salahnya. Kami ingin sekali mereka bisa jalani kehidupan mereka secara normal," kata Angie saat menjadi salah satu warga binaan yang diberi kesempatan berbicara dalam kunjungan Zulkifli ke rutan tersebut.
Angie ingin, agar anaknya yang masih sekolah dijauhkan dari bully dan hinaan di lingkungannya hanya karena punya ibu yang mendekam di penjara. Kadang-kadang, kata Angie, ungkapan yang menyinggung itu justru datang dari orang dewasa yang ada di sekitar anaknya.
"Itu yang saya titipkan kepada Pak Ketua MPR untuk bisa mengkoordinasikan pihak yang terkait agar anak-anak kami dilindungi dari kekerasan lisan, apalagi kekerasan psikologis," ujar Angie.
Ia juga berharap, para perempuan yang ada di Rutan Pondok Bambu dan memiliki anak, tidak dipindahkan ke rutan di luar kota lainnya. Pasalnya, kebanyakan mereka merupakan warga Jakarta.
Ia pun khawatir, jika dipindahkan akan semakin jauh dari anaknya. Apalagi, kata Angie, di Rutan Pondok Bambu pun ia hanya punya waktu total enam jam dalam seminggu untuk bertemu anaknya saat waktu besuk.
"Saya titip anak kami supaya tidak dilabeli anak penjahat. Kami sudah menanggung resiko atas perbuatan kami. Kami mohon juga Pak Ketua MPR sampaikam ke Bapak Presiden. Kami sudah menyadari kekhilafan kami," ujar Angie.
Beberapa hal lain yang ia sampaikan yakni berharap mengenai remisi. Ia juga berharap, sarana komunikasi wartel yang disediakan agar tahanan dapat lebih dipermudah untuk berkomunikasi dengan keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.