Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2016, 20:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kompas TV Sandiaga "Kantongi" Restu Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Sangga Buana menggelar lomba kicauan burung di Hutan Kota Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (28/5/2016). Turut hadir dalam festival tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno.

Sandiaga yang hadir bersama istri dan anak bungsunya, antusias saat melepas burung sebagai peringatan sedekah bagi bumi. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti lomba kicauan burung.

Sandiaga pun mengibaratkan memegang burung bagaikan permainan politik.

"Megang burung itu rupanya nggak boleh terlalu keras dan terlalu longgar. Karena kalau terlalu longgar itu nanti lepas, kalau terlalu keras kasihan burungnya. Sama seperti politik, seperti pilkada ini," ujar Sandi, Sabtu.

Pria yang berniat menjadi calon gubernur DKI itu mengatakan jika terlalu longgar dan lepas dalam berpolitik, sulit untuk berkembang dan menguasai isu. Sedangkan jiga terlalu keras, politik hanya akan menjadi ajang sikut-menyikut.

"Saya banyak belajar sama filosofi burung dalam hidup kita juga," ujar Sandi.

Dalam acara tersebut, Sandi juga dikejutkan oleh berbagai varietas burung endemik yang dilombakan. Seekor burung yang terlatih bisa dijual seharga Rp 200 juta.

"Saya baru tahu ada yang harganya Rp 200 juta padahal modalnya cuma Rp 200.000. Kalau dilatih ternyata bisa jadi komoditas ekonomi ya," ujarnya.

Sandiaga merupakan satu dari bakal calon gubernur dari Partai Gerindra di samping Yusril Ihza Mahendra dan Sjafrie Sjamsoeddin. Gerindra rencananya akan mengumumkan bakal calon terpilih usai lebaran pada Juli nanti, setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memutuskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com