Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Warga Bisa Lapor soal Listrik Padam via Qlue

Kompas.com - 07/06/2016, 17:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi laporan warga, Qlue, telah bekerja sama dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menampung laporan warga terkait layanan PLN.

Salah satu masalah yang dapat dilaporkan warga dari kerja sama Qlue dengan PLN ini adalah soal listrik padam.

"Kini Qlueers (pengguna Qlue) dapat melaporkan kejadian tidak mengenakan seperti gangguan listrik kepada PLN. Karena, PLN telah aktif menggunakan Qlue untuk menampung segala keluhan terkait mati lampu, pemadaman listrik bergilir, gangguan listrik, kabel listrik putus, dan lain-lain," demikian tulis surel dari Qlue yang diterima Kompas.com, Selasa (7/6/2016).

(Baca juga: Pihak Qlue Akui, Aduan Berulang Bisa Saja Terjadi)

Laporan terhadap PLN di dalam aplikasi Qlue tersebut masuk dalam kategori laporan swasta.

Cara melaporkannya pun hampir sama seperti cara melaporkan keluhan yang warga DKI Jakarta rasakan di lingkungan tempatnya berada, yakni dengan menyertakan foto, keterangan lokasi, dan deskripsi singkat dari laporan yang disampaikan.

Nantinya, Qlue akan meneruskan laporan tersebut kepada pihak PLN agar bisa segera ditindaklanjuti.

(Baca juga: Mengapa Aduan Lewat Qlue yang Sudah Ditindaklanjuti Bisa Jadi Merah Lagi)

Pihak Qlue mengungkapkan, warga bisa melaporkan apa saja yang berkaitan dengan layanan PLN, atau tidak harus mengenai listrik padam.

"Selain laporanmu dapat ditindak lanjuti, pihak PLN juga dapat mendeteksi lokasi pemadaman listrik di sekitarmu secara tepat," tambah keterangan tertulis itu.

Kompas TV Aplikasi Qlue Penilaian Kinerja Lurah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com