Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warga Rusun Rawa Bebek Harus Beli Pulsa Listrik ke Pengelola?

Kompas.com - 10/06/2016, 10:02 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek, Ani Suryani, mengatakan, penggunaan listrik di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, dibuat dengan sistem curah. PLN menjual listrik tersebut kepada pengelola melalui gardu induk, kemudian pengelola yang mendistribusikannya ke setiap unit.

"Istilahnya kan sistemnya curah ya, belinya gelondongan, kami yang ngebagi. Jadi PLN tidak masuk ke dalam (unit rusun), tapi sampai ke gardu induk saja yang ada di sini," ujar Ani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/6/2016).

Oleh karena itu, kata dia, penghuni rusun tidak dapat membeli pulsa listrik di luar. Mereka hanya bisa membeli kepada pengelola.

"Memang sistemnya itu tidak bisa beli token di luar karena sistemnya dibuat seperti itu. Jadi kalau beli token dari PLN enggak bisa masuk karena sistemnya."

"Sistemnya melalui pengelola, dibangunnya seperti itu oleh Waskita (PT Waskita Karya). Sistem itu enggak bisa diubah," tutur Ani.

Menurut dia, token yang ada di setiap unit rusun itu merupakan token yang dikeluarkan oleh pengelola rusun.

"Token-token yang ada di unit itu bukan token PLN, tapi token yang dikeluarkan oleh pengelola. Waskita yang bangun, Kementerian PU-PR. Jadi si PLN itu hanya sampai di gardu induk, yang mengelola dari pengelola," kata dia.

Sistem curah itu tidak hanya diterapkan di Rusun Rawa Bebek, tetapi juga Rusun Jatinegara Barat di Jakarta Timur dan Rusun Tambora di Jakarta Barat. Ani menyebut sistem curah itu juga yang diterapkan di apartemen-apartemen.

"Itu kan kami sistemnya kayak di Tambora sama Jatinegara Barat, jadi belinya ke pengelola," ucap Ani.

Sebelumnya, warga eks Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang kini menghuni Rusun Rawa Bebek, mengeluhkan pulsa listrik yang hanya bisa dibeli di pengelola rusun.

Mereka tidak bisa membeli pulsa listrik di tempat lain. Mereka juga menyebut pemakaian listrik di rusun lebih mahal daripada di Pasar Ikan dulu.

Kompas TV PLN Kembali Naikkan Tarif Listrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com