JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran mengatakan, alat yang digunakan untuk mengurangi takaran BBM di SPBU Rempoa merupakan alat hasil rakitan. Hal tersebut diketahui setelah mendapatkan keterangan dari para tersangka.
"Bikin sendiri, rakitan itu," ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/6/2016).
Fadil menambahkan, teknisi yang merakit alat tersebut saat ini telah meninggal dunia. Dengan demikian, polisi kesulitan menyelidiki lebih lanjut mengenai alat yang bahan bakunya berasal dari Malaysia itu.
"Dia dapat teknologinya dari Malaysia, sementara dia rakitnya sendiri," ucapnya.
Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Raya Veteran, Rempoa, Tangerang Selatan, digerebek polisi beberapa waktu lalu. Penggerebekan itu dilakukan karena SPBU tersebut diduga mengurangi takaran bahan bakar dari mesin dispenser ke kendaraan konsumen.
Dari pengungkapan itu diamankan lima orang petugas SPBU tersebut, yakni BAB (47), AGR (34), D (44), W (37), dan J (42). Para pelaku mengurangi takaran BBM menggunakan alat tambahan yang dipasangkan di dispenser pengisian BBM.
Selain itu, para pelaku mengontrol alat tersebut menggunakan remote sehingga mesin bisa dikembalikan menjadi normal ketika ada pemeriksaan.