Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Jalur Perseorangan atau Parpol, Teman Ahok Terpecah

Kompas.com - 12/06/2016, 18:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Teman Ahok, I Gusti Putu Artha mengungkapkan, saat ini sesama koleganya mulai memiliki sikap yang berbeda terkait jalur yang mesti dipilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam menghadapi Pilgub DKI 2017.

Sebagian menginginkan agar Ahok tetap maju lewat jalur perseorangan. Namun, sebagian mulai bersikap pragmatis, yakni tak masalah jika Ahok maju lewat jalur parpol.

"Konstelasi pendukung Ahok, di jalur perseorangan memang ada yang sama sekali antiparpol. Tapi ada juga yang moderat, yang penting Pak Ahok dapat tiket. Mau parpol atau perseorangan tidak masalah, yang penting menang," kata Putu saat dihubungi, Minggu (12/6/2016).

Karena internal Teman Ahok mulai terbelah, Putu meminta agar Ahok segera menentukan sikap.

"Kuncinya sekarang Pak Ahok. Pak Ahok sekarang harus segera mengambil keputusan supaya tidak jadi blunder. Kalau memang di jalur perseorangan sudah lah konsisten di situ," ujar dia.

(baca: Segelintir Anggota Teman Ahok Ancam Buang Data KTP Dukungan)

Menurut Putu, Teman Ahok menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Ahok. Namun, kalau boleh menyarankan, ia meminta agar Ahok tetap memilih jalur perseorangan.

"Kalau boleh meminta bahasanya. Dari Teman Ahok sendiri pengen Pak Ahok maju lewat jalur perseorangan agar Pak Gubernur lebih nyaman bekerja tidak disandera oleh partai. Lebih baik lewat jalur perseorangan," kata Putu.

(baca: "Ahok Otaknya Encer Cari Jalan Jadi Penguasa, Biasa Pindah Kendaraan")

Desas desus akan majunya Ahok melalui jalur parpol menguat belakangan ini. Hal itu menyusul pertemuan yang dilakukannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Tak hanya itu, Partai Golkar berniat dukung Ahok. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku lebih senang jika partainya mendukung Ahok apabila yang bersangkutan maju melalui partai politik.

(baca: Setya Novanto: Ahok Sebaiknya Maju lewat Parpol)

Novanto menilai, jalur partai politik lebih baik ketimbang jalur perseorangan atau independen yang selama ini ditempuh oleh Ahok.

Sebelumnya, Ahok sudah mendapat dukungan Nasdem dan Hanura, yang tidak mempermasalahkan Ahok maju lewat jalur perseorangan.

(baca: "Golkar Butuh Ahok, Bukan Ahok Butuh Golkar")

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com