JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 80 perusahaan otobus (PO) yang akan dipindahkan dari Terminal Pulogadung dan Terminal Rawamangun ke Terminal Pulogebang, di Cakung, Jakarta Timur untuk menghadapi arus mudik Lebaran. Namun, keterbatasan loket di Terminal Pulogebang menuai protes sampai unjuk rasa dari para karyawan loket PO.
Bagaimana tanggapan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah mengenai hal ini?
Andri Yansyah mengatakan, dulunya ia pun sempat heran terminal itu cuma punya PO sejumlah demikian.
"Karena gini. Saya dulu juga sudah pernah ngomong. Gede banget PO-nya ada 100 sekian, kenapa cuma ada 31 loket," kata Andri kepada awak media di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (13/6/2016).
Namun, Andri mengatakan ternyata tujuan loket yang hanya sebanyak 31 buah itu ke depannya hanya akan dijadikan sebagai tempat pengecekan. Pasalnya, kedepan di terminal bus yang digadang terbesar se-Asia Tenggara itu akan diterapkan sistem seperti di bandara dan stasiun kereta api.
Ruang loket yang ada sekarang hanya akan jadi tempat pengecekan semacam check in seperti di bandara.
"Ke depan itu besok itu dia hanya sebagai (tempat) checker saja. Karena semua harus sistem online. Sebagai pengecekan saja. Sekarang saya mau tanya, di stasiun deh. Berapa itu perjalanannya. Loketnya banyak enggak? (Cuma) sedikit. Cuma buat ngeprint doang. Kedepannya harus seperti itu (di Terminal Pulogebang)," ujar Andri.
Di satu sisi, lanjut Andri, penerapan sistem tiket berbasis online akan menghilangkan praktik percaloan, pungutan liar (pungli). Sebab menurutnya, kalau masih cara manual tidak akan mampu menghilangkan praktik calo.
"Tapi kalau kita pesannya sudah melalui online, jurusannya jelas, waktunya jelas, harganya berapa, PO nya apa, selesai. Sampai ke sini dia (penumpang) tinggal ke terminal keberangkatan," ujar Andri.
Oleh karenanya, untuk mengatasi keterbatasan, sementara akan disediakan loket dari meja untuk sisa PO yang tidak mendapat ruang loket.
"PO-PO besar kepengennya di luar pakai meja enggak mau pakai loket, kenapa, karena dia kan antriannya panjang. Nanti kita buat mejanya dekat-dekat situ," ujar Andri. (Baca: Ratusan Karyawan Perusahaan Bus Demo di Terminal Pulogebang)
Untuk itu sekarang pengundian untuk mendapatkan loket menurutnya sudah berlangsung. Semua PO akan melalui sistem pengundian. Hari ini, lanjut dia, sebanyak 21 perwakilan PO yang mendapat surat kuasa dari pemiliknya sudah mengikuti undian.
"Dari 74 itu yang hadir sebenarnya banyak tapi yang hadir membawa surat kuasa dari PO nya hanya 21, sehingga yang kita undi ya 21 PO. Sisanya gimana, sisanya besok lusa terus saja. Besok jam 09.00 WIB diadakan pengundian lagi," ujar dia. (Baca: Kadishub Ingin Terminal Pulogebang Berbasis TI untuk Jawab Masalah Calo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.