JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan saat ini kegiatan "sahur on the road" telah disalahgunakan. Kegiatan itu justru kini digunakan anak-anak untuk aksi kebut-kebutan di jalan raya.
"Sahur on the road malah merusak dan banyak menimbulkan persoalan," kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/6/2016).
Bahkan, menurut dia, saat ini kegiatan tersebut sudah bukan bernama "sahur on the road", melainkan "kebut-kebutan on the road". Aksi kebut-kebutan ini, kata dia, kerap diikuti oleh anak-anak yang masih menjadi siswa sekolah.
"Lha wong sepeda motor banyak yang ngemudiin anak-anak kecil. Saya minta juga ortunya dong, coba jangan diperbolehkan anaknya sahur on the road, apalagi pakai motor. Sahur sendiri-sendiri saja di rumah," kata Djarot. (Baca: Polisi Tak Larang "Sahur on The Road", tetapi...)
Mantan Wali Kota Blitar itu menengarai kini sahur on the road sudah tidak lagi dipergunakan sebagai ajang saling berbagi sesama. Menurut dia, sahur on the road bisa dilakukan tidak dengan menggunakan sepeda motor.
Sama halnya seperti yang ia lakukan bersama istri Presiden ke-4 Republik Indonesia Sinta Nuriyah beberapa waktu lalu.
"Kemarin saya sama Bu Sinta sahur on the road di pasar, enggak pakai motor. Tapi kalau pakai motor banyak, itu cuma buat hura-hura saja," kata Djarot. (Baca: "Sahur On The Road" yang Berujung Maut ...)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.