Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sesuai Target, Waktu Tempuh Bus Transjakarta Blok M - Kota Lebih dari Sejam

Kompas.com - 14/06/2016, 11:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju bus transjakarta di Koridor 1 jurusan Blok M - Kota relatif lancar dan tidak banyak diserobot kendaraan. Namun, perjalanan Kompas.com dari Terminal Blok M, Jakarta Selatan, menuju Kota, Jakarta Utara, Selasa (14/6/2016) pagi ini, ditempuh dalam waktu 1 jam 15 menit.

Waktu untuk menunggu bus hanya 3 menit, sesuai dengan headway yang ditargetkan, yaitu di bawah tujuh menit.

Selain menargetkan headway yang singkat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja atau Ahok juga menginginkan waktu tempuh perjalanan di koridor itu hanya setengah jam.

"Kami ingin minimal jalur three in one dan proyek Semanggi steril. Dari selatan, Blok M sampai Kota (utara) kalau setengah jam saya kira orang akan mikir naik bus," kata Ahok kemarin.

Meskipun busway Koridor 1 sudah cukup steril, waktu tempuh masih jauh dari target. Pengemudi bus transjakarta Koridor 1, Maraden Siboro, mengatakan, kecepatan bus terutama articulated bus tidak bisa maksimal. Kecepatan maksimum 40 km per jam karena terhambat pembangunan MRT.

"Di Sudirman kan jadi agak belok jalannya, juga ada yang rusak," kata Maraden.

Di Jalan Trunojoyo hingga lampu merah CSW, perjalanan tersendat karena ada pembangunan jalan layang Ciledug - Tendean. Semua kendaraan termasuk bus transjakarta terpaksa menggunakan satu lajur.

Setelah melewati CSW dan berbelok ke kanan melalui Jalan Sisingamangaraja, bus transjakarta kembali bercampur dengan lajur kendaraan lainnya karena jalurnya terpakai pembangunan MRT (mass rapid transit).

Bus transjakarta menjadi tertahan menjelang lampu merah Bundaran Senayan yang antrean kendaraannya cukup padat. Begitu pula dari Bundaran HI hingga Sarinah, busway kembali tidak steril akibat jalurnya terpakai pembangunan MRT.

Waktu yang dihabiskan akit tersendat dari Trunojoyo hingga Bundaran Senayan sekitar 20 menit. Di ruas jalan yang terdampak pembangunan terdapat retakan hingga lubang. Hal itu membuat pengemudi harus menarik rem sesekali.

Dari Harmoni hingga Kota, atau sepanjang Jalan Gajah Mada, kondisi busway juga tidak sebaik dulu. Terdapat beberapa kerusakan. Waktu perjalanan di koridor yang punya 18 halte itu pun masih jauh dari yang diharapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com