JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, menilai penumpang transjakarta akan bisa meningkat jika sterilisasi busway bisa dilakukan secara konsisten.
Ia yakin, jika busway bisa terus steril, warga akan lebih memilih naik bus transjakarta ketimbang menggunakan kendaraan pribadi dan terjebak dalam kemacetan.
"Kalau sudah steril, waktu tempuhnya terjamin, insyaallah masyarakat mau pindah. Mendingan naik bus yang aman, nyaman dan waktunya pasti gitu, dong," kata Andri di Balai Kota, Selasa (14/6/2016).
Sterilisasi busway dimulai sejak Senin kemarin. Selain bus transjakarta, hanya kendaraan tertentu yang boleh melintas, yakni ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan mobil dinas berpelat RI.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya menyepakati agar penerobos busway dikenakan tilang biru, yakni denda yang bisa langsung dibayar tanpa perlu melalui proses pengadilan. Besaran dendanya bisa mencapai Rp 500.000.
"Tujuan adanya denda ini untuk menimbulkan efek jera kepada semua pelanggar. Sehingga ke depannya tidak ada lagi yang melanggar lalu lintas atau menerobos jalur busway," ujar Andri.