JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Terpadu Pulo Gebang, yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, merupakan terminal terbesar se-Asia Tenggara. Terminal ini lebih modern dibandingkan terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) lainnya di Jakarta.
Bentuk dalamnya terkesan lebih menyerupai mal ketimbang terminal. Terminal ini bertingkat empat yang memiliki sarana lift, eskalator, pintu otomatis, dan kamera pengawas atau CCTV. Lantainya berkeramik dan punya fasilitas pendingin (AC) di ruang tunggu penumpang.
Dibangun pada 2010, Terminal Pulo Gebang memiliki empat blok gedung di paling atas. Tiap blok punya fungsi berbeda.
Pertama, Blok A. Gedung ini diperuntukkan bagi tempat istirahat awak bus AKAP. Luasnya mencapai 996,1 meter persegi.
Selanjutnya Blok B, yang difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang. Di sini juga merupakan area keberangkatan bus AKAP. Blok ini memiliki 9 pintu dengan jumlah jalur 28 unit bus, dan memiliki luas 1.824 meter persegi.
Blok C merupakan gedung bagi area kedatangan bus AKAP dan bus dalam kota. Luasnya 2.880 meter persegi, memiliki 14 pintu, dan 16 jalur bus dalam kota. Di sini dapat menampung 58 bus dalam kota.
Blok D merupakan gedung bagi area bus transjakarta yang memiliki dua jalur. Luasnya mencapai 409,15 meter persegi. Blok itu merupakan tempat beroperasinya transjakarta koridor 11, yang melayani rute Kampung Melayu-Pulogebang.
Total terminal ini memiliki empat lantai dan lantai mezzanine. Setiap lantai berbeda-beda peruntukannya.
Lantai satu, misalnya, terdapat Masjid Darul Musyafirin. Lokasinya bersamaan dengan sejumlah fasilitas lain, seperti area komersial, ruang loker, toilet, dan lainnya.
Di atasnya adalah lantai mezzanine. Di situlah tempat untuk loket tiket bus AKAP, bus transjakarta, ruang pengumuman, dan fasilitas umum lainnya.
Berikutnya, lantai dua, merupakan ruang tunggu penumpang dengan fasilitas posko terminal, posko kesehatan, dan ruang laktasi (ibu menyusui). Lengkap pula dengan fasilitas mengisi ulang daya ponsel.
Lantai tiga, nantinya merupakan lokasi bagi foodcourt dan tempat untuk 54 kios, ruangan toilet, dan lainnya. Lantai empat jadi kantor pengelola terminal, bersamaan dengan ruang perwakilan untuk PO bus dan control room.