JAKARTA, KOMPAS.com — Operasi pasar yang digelar di Jakarta dianggap belum berhasil menekan harga kebutuhan pokok di pasaran.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ahmad Zairofi menilai, operasi pasar belum berhasil menekan harga karena keberadaannya masih sedikit.
"Operasi pasar setiap harinya hanya di 20 titik. Kalau pas weekend saja nambah, itu juga cuma 60 titik," kata Zairofi saat rapat dengar pendapat dengan PD Dharma Jaya dan PT Tjipinang Food Station di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (14/6/2016).
(Baca juga: Ahok Sebut Operasi Pasar Bukan untuk Tekan Harga Bahan Pokok)
Dalam catatan Zairofi, lokasi operasi pasar yang digelar di Jakarta tak mencapai 50 persen dari semua pasar yang ada.
Ia kemudian membandingkannya dengan jumlah pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya. "PD Pasar Jaya kan pasarnya ada 153 titik," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Tjipinang Food Station Arief Prasetio Adi mengakui, operasi pasar hanya digelar di 20 titik pada hari biasa.
(Baca juga: Benar Kata Warga, Harga Pangan di Operasi Pasar Lebih Murah)
Namun, menurut dia, pada akhir pekan, operasi pasar ditambah di 127 titik lainnya.
"Selain 20 pasar tersebut, PD Pasar Jaya juga menggelar operasi pasar murah tambahan di 127 pasar, hanya pada Jumat-Minggu. Stok bahan pokok pada operasi pasar murah tersebut akan dipasok oleh PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan PT Tjipinang Food Station," kata Arief.