JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta sedang merencanakan membuka trayek sementara bus pengumpan atau feeder dengan rute Terminal Pulo Gebang-Terminal Pulogadung-Terminal Rawamangun-Terminal Pulo Gebang.
Wacana kebijakan itu muncul untuk menjemput bola penumpang agar melalui Terminal Pulo Gebang saat mudik lebaran 2016.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah mengatakan, rencananya dibukanya trayek itu memang khusus untuk melayani pemudik lebaran. Sebab, penumpang yang biasa melalui Terminal Pulogadung dan Terminal Rawamangun dikhawatirkan belum tahu adanya pengalihan bus ke Terminal Pulo Gebang.
"Contoh busway kita, saya khusus untuk angkutan Lebaran ini kita siapkan trayek Pulo Gebang-Rawamangun-Pulogadung, jadi (mutar) gitu terus, supaya mungkin dia (penumpang) masih kebiasaan di sini (Terminal Pulogadung dan Terminal Rawamangun), ya sudah kita siapin itu," kata Andri, dalam acara diskusi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dan Organda DKI, di Hotel Grand Said, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2016).
Nantinya, lanjut Andri, masyarakat cukup membayar sesuai tarif busway Rp 3.500 untuk melalui rute tersebut. Rencananya, kebijakan ini akan dicoba dengan lima bus pengumpan pada tanggal 24 Juni 2016.
"Untuk sementara ini memang kita baru sediakan lima unit, kita lihat nanti. Tanggal 24 (dicoba), tapi kita lihat dulu enggak mungkin kita lepas semua (bus)," ujar Andri.
Sementara itu, Andri memastikan pihaknya tetap menetapkan batas sampai tanggal 20 Juni bagi para PO bus dari Terminal Pulogadung dan Terminal Rawamangun untuk pindah ke Terminal Pulo Gebang.
Kepada PO bus yang bertahan terancam ditertibkan, karena kartu pengawas (KP) sudah diubah jadi Terminal Pulo Gebang. Jika masih beroperasi di terminal sebelumnya sama saja melanggar KP.
Adapun PO yang dipindahkan ke Terminal Pulo Gebang yakni trayek Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.