Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Ingin Bangkit dan Rebut Suara Pemilih Muda dengan Cara Mendukung Ahok

Kompas.com - 15/06/2016, 07:24 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Partai Golkar secara resmi menyatakan telah sepakat mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI 2017. Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai mengklaim bahwa dukungan itu merupakan keputusan DPP Partai Golkar yang harus dipatuhi oleh seluruh kader.

Yorrys menegaskan, meski telah mendukung Ahok, Golkar tidak akan memaksa dia untuk maju melalui partai politik.  Golkar memberi kebebasan mengenai jalur yang akan ditempuh Ahok pada pilkada nanti.

Menurut Yorrys, Golkar akan sepenuhnya mendukung Ahok dengan seluruh potensi yang dimiliki partai.

"Ya enggak ada masalah dia mau independen, mau masuk jalur partai politik, terserah. Yang penting Golkar tetap mendukung dia dengan seluruh potensi keluarga besar Golkar yang ada di DKI," ujar Yorrys, Selasa, (14/6/2016).

Lalu, apa alasan Golkar memutuskan untuk mendukung Ahok?

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa I (Jakarta dan Jawa Barat) DPP Partai Golkar, Agun Gunandjar, menyebut, keputusan DPP untuk mendukung Ahok sudah melalui berbagai kajian dan komunikasi politik. Dukungan itu diberikan demi kepentingan Indonesia.

"(Kami) sudah banyak melakukan pendalaman dan kajian, dan bahkan melakukan komunikasi politik dengan para pemangku kepentingan," ucap Agun.

Yorrys mengatakan partai hanya akan mendukung calon yang akan menang. Sejauh ini, kata dia, belum ada kandidat lain yang mampu menyaingi Ahok.

"Anda buat apa ngusung kalau untuk kalah? Orang ngusung untuk menang kan? Sekarang siapa yang bisa mengatakan, kalau pilkada hari ini, siapa yang bisa menyaingi Ahok? Enggak ada. Ya kami harus realistis, kami mendukung," papar dia.

Yorrys berharap, dukungan Golkar terhadap Ahok dapat memberikan dampak positif bagi partai. Dia berharap dukungan untuk Ahok menjadi momentum untuk kebangkitan Golkar.

"Mudah-mudahan ini bisa memberikan arti tersendiri bagi kebangkitan Golkar dan kejayaan bangsa melalui pemilihan gubernur pada 2017 yang akan datang," kata Yorrys.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com